Bandung (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan penilaian hasil riset terbaik yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Rangkaian kegiatan yang bertajuk “Biannual Conference on Research Result” itu akan menentukan hasil riset yang dilakukan oleh dosen perguruan tinggi keagamaan Islam yang terbaik di tingkat nasional.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, mengatakan “Event BCRR itu merupakan cara keluarga besar Kementerian Agama untuk menentukan hasil riset terbaik di tingkat nasional sekaligus untuk melakukan akuntabilitas secara akademik atas penggunaan anggaran riset, terutama melalui BOPTN Penelitian. Di samping itu, sebagai instrument untuk mengukur kontribusi riset, baik dalam dunia akademik, pengembangan sosial kemasyarakatan, maupun dunia industri”.
Menurut Kamaruddin, riset merupakan substansi dari perguruan tinggi. Produktivitas keilmuan, marwah dan muruah perguruan tinggi keagamaan Islam juga sangat ditentukan oleh seberapa banyak dan berkualitasnya riset yang diselenggarakan oleh stakeholder perguruan tinggi yang bersangkutan.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim, menyatakan bahwa BCRR ini merupakan even yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai salah satu inovasi keluarga besar PTKI untuk mempertanggungjawabkan hasil-hasil riset secara akademik. “Kegiatan ini direncanakan sebagai even dwitahunan yang dihadirkan sebagai wujud nyata dalam memberikan penilaian, desiminasi dan promosi hasil-hasil penelitian yang telah dihasilkan dosen PTKI”, papar Arskal.
Menurut Arskal, sekurang-kurangnya terdapat 3 (tiga) tujuan BCRR ini. Pertama, menjadi ajang akuntabilitas akademik atas penggunaan dana penelitian yang disalurkan oleh Kementerian Agama, baik melalui Satker Direktorat PTKI maupun Satker PTKIN. Kedua, menginventarisasi dan menentukan sejumlah hasil penelitian terbaik yang memiliki kebaharuan (novelty), inovasi, dan kemanfaatan baik dalam pengaruh luas di masyarakat, dasar pijakan kebijakan, maupun ditindaklanjuti oleh dunia Industri dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Ketiga, mempublikasikan, mendiseminasi, dan mensosialisasikan hasil-hasil penelitian di lingkungan PTKI kepada para pemangku kepentingan.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan bahwa di lingkungan PTKI, setiap tahun terdapat 4.000-an (empat ribuan) hasil riset yang dihasilkan. “Dengan hitungan, jika setiap PTKIN yang berjumlah 58 kampus itu rata-rata 65 judul riset yang dibiayai dari masing-masing satker PTKIN, maka berjumlah 3.770 judul. Selain itu, 400-an judul yang dibiayai oleh satker Direktorat PTKI, sehingga total berjumlah 4.170 judul riset yang dibiayai atas DIPA Kementerian Agama RI. Belum lagi, riset berbasis tesis dan disertasi yang setiap tahun atau persemester dihasilkannya”, ungkap doktor UIN Jakarta itu.
Menurut Suwendi, terdapat beberapa tahapan dalam penilaian hasil riset terbaik ini. Pertama, seleksi di tingkat masing-masing kampus PTKI sehingga menghasilkan maksimal 5 (lima) penelitian terbaik, yang dikukuhkan oleh SK Rektor/Ketua. “Di tingkat ini, kami telah menerima 107 hasil penelitian terbaik yang diusulkan, terdiri atas 29 PTKIN dan 10 PTKIS”.
Kedua, dari 107 hasil penelitian itu diseleksi oleh panitia sehingga menjadi 64 nomine penelitian terbaik mewakili bidang ilmu yang dilombakan yang dikukuhkan melalui Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. Ketiga, dari 64 penelitian tersebut diundang untuk presentasi melalui paralel session untuk diambil 25 penelitian terbaik. Keempat, dari 25 penelitian itu presentasi lagi selama 3 menit di hadapan para ahli untuk diambil 5 terbaik.
Menurut Suwendi, dalam rangkaian kegiatan BCRR ini, selain memberikan apresiasi kepada para peneliti terbaik juga akan diberikan penganugerahan dan penyerahan apresiasi kepada para pengelola jurnal terakreditasi di lingkungan PTKI yang tembus ke Sinta 1 dan Sinta 2. Direncanakan, kegiatan BCRR dibuka pada hari Selasa, 3 Desember 2019 oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Sedangkan malam penganugerahannya akan diselenggarakan pada hari Rabu malam, 4 Desember 2019, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang direncanakan akan ditutup oleh Wakil Menteri Agama RI dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, para Rektor PTKIN seluruh Indonesia, pejabat dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, LP2M/P3M dari seluruh PTKIN se-Indonesia, para nominee, dewan juri, dan stakeholder UIN Sunan Gunung Djati Bandung.(wend/solla)
Bagikan: