Jakarta (Pendis) - Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah satu amanatnya adalah tentang kesetaraan gender, Kementerian Agama menindaklajuti dengan mengadakan Konferensi Gender & Gerakan Sosial.
Sebenarnya, terhadap isu kesetaraan gender ini, pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah terprogram dengan adanya Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dan ARG (Anggaran Responsif Gender).
"Lima puluh delapan kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri sudah melaksanakan PPRG ARG selama 4 tahun belakangan ini. Ini bukti bahwa Kementerian Agama peduli terhadap kesetaran gender dan sekaligus mem-follow up-i SDGs," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis), Imam Safei, saat dikonfirmasi tentang event 1st Conference On Gender And Social Movement di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 16-18 Oktober 2019, Rabu (16/10/2019).
Menurut Imam yang menggawangi langsung program PPRG-ARG di Sekretariat Ditjen Pendidikan Islam, diantara tindak lanjut Indonesia terhadap rekomendasi SDGs adalah dengan menerbitkan Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender, mengesahkan UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan meratifikasi Convention on Elimination of Discrimination Against Women (CEDAW).
Mengenai 1st Conference On Gender And Social Movement, menurut Kasi Penelitian dan Pengelolaan HAKI Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Mahrus El Mawa, yang mengambil tema "Perempuan, Moderasi Beragama dan Capaian SDGs (Women, Religious Moderation and the Achievement SDGs)" akan diisi dengan call paper sebagai wahana pertemuan berbagai gagasan tentang perempuan/anak dalam gerakan social dan moderasi beragama.
Adapaun narasumber tokoh yang akan hadir pada gelaran gender untuk pertama kalinya di Kementerian Agama adalah Siti Ruhaini Dzuhayatin (Staf Ahli Presiden), David Kloss (KITLV Laiden The Netherlands), Husein Muhammad (Fahmina Institute/ISIF) dan GKR Hemas (Anggota DPD RI dan Permasiuri Sultan HB X DIY).
Sedangkan lembaga yang akan menghadiri adalah sebagai forum bersama elemen gerakan perempuan, antara lain dari alumnus KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia), PP Lakpesdam NU (Lembaga Kajian Sumber Daya Manusia), Fatayat NU, Naisatul Aisyiah Muhammadiyah dan Komisi Nasional Perempuan. (maspipo)
Bagikan: