Tangerang Selatan (Kemenag) – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam melakukan pematangan persiapan seleksi calon mahasiswa S1 ke Timur Tengah tahun 2021 (2-4/3). Seleksi sempat ditunda tahun 2020 dikarenakan situasi pandemi covid-19.
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Dit. PTKI, Prof. Dr. Suyitno, Staf Khsuus Menteri Agama Bidang Kerjasama, Nuruzzaman, M.Si, Direktur Timur Tengah dan Afrika Kemenlu, Bagus Hendrayaning Kobarsih, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo-Mesir, Prof. Dr. Bambang Suryadi, Ketua Pusat Bahasa PTKIN, PUSIBA dan OIAA.
Pada saat menyampaikan sambutan Suyitno menyampaikan bahwa semua proses pemberangkatan mahasiswa ke timur tengah atau negara lain utamanya yang melibatkan kemenag merupakan bentuk kerjasama antar pemerintah dengan pemerintah.
“Semua harus dilakukan dengan aturan dan regulasi yang telah diatur oleh negara, jangan sampai ada pemberangkatan yang tidak sesuai prosedur lagi” pinta Suyitno.
Selain proses pemberangkatan Suyitno juga meminta para calon mahasiswa yang akan berangkat dipastikan memiliki tiga hal sebagai berikut: pertama, kemampuan bahasa yang bagus sebagai ilmu alat dalam belajar dan komunikasi; kedua, kompetensi akademik yang kuat agar proses pembelajaran bisa selesai dengan tepat waktu; ketiga, memiliki komitmen wawasan kebangsaan terhadap NKRI dan pemahaman Islam Wasathiyah.
Pada saat yang sama Staf Khusus Kemenag bidang kerjasama Nuruzzaman berharap agar seleksi mahasiswa S1 ke Timur Tengah tahun ini dilaksanakan dengan baik sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19.
Kemenag berkomitmen dalam menjaga hubungan baik dengan pemerintah Mesir khususnya AL Azhar Cairo. Kami akan terus berkomunikasi agar hubungan dengan Al Azhar Cairo tetap terjalin dengan baik karena animo masyarakat kita yang akan melanjutkan studi ke Cairo tiap tahun mengalami peningkatan.
“Jumlah mahasiswa yang belajar di Mesir saat ini cukup banyak dan komitmen Kemenag salah satunya adalah bagaimana negara hadir untuk mereka yang sedang belajar di LN khususnya di Mesir, meskipun belajar dengan biaya mandiri harus menjadi perhatian serius kita untuk melakukan pembinaan”, pinta Nuruzzaman.
Menurut Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, Ph.D menyatakan bahwa proses seleksi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Akibat adanya pandemi covid-19 seluruh proses seleksi tahun ini akan dilaksanakan secara online (computer based test/CBT).
“Seleksi akan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu CBT dan wawancara. Tahun ini seleksi pada tahap wawancara dengan materi hafalan al-Qur’an, baca kitab kuning serta wawasan ke-islaman dan kebangsaan”, jelas Adib.
Rencana proses pendaftaran akan dilaksanakan pada bulan April 2021 dan akan diumumkan lebih lanjut melalui surat resmi.
Pada kesempatan ini juga dihasilkan beberapa point rekomendasi untuk perbaikan proses seleksi mahasiswa ke Timur Tengah dan pembinaan mahasiswa yg sedang belajar di luar negeri, yang akan disampaikan kepada Gus Menteri melalui Stafsus.
(Alip N/Hik)
Bagikan: