Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam mengoptimalkan Aplikasi e-SMS (Electronic-Strategic Management System) untuk menciptakan sistem pengukuran terstandar bagi kualitas PTKI, Selasa (12/11).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Suyitno mengatakan kita memerlukan layanan aplikasi yang komprehensip untuk mengembangkan PTKI yang menyangkut kelembagaan, akademik, ketenagaan, sarana prasarana, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang menegaskan data yang disuguhkan harus valid dan akurat dan sedapat mungkin dapat disajikan secara riil time, simple dan mudah di akses oleh civitas akademika.
Suyitno meminta kepada jajarannya untuk saling bersinergi mewujudkan peningkatan kualitas perguruan tinggi, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan e-SMS. “Saya memberikan apresiasi kepada tim e-SMS atas kerja kerasnya semoga menjadi amal terbaik untuk mewujudkan kualitas perguruan tinggi.
Ketua Tim Pengembangan Dashboard e-SMS Abdul Hamid Cebba mengatakan aplikasi e-SMS adalah gabungan antara Computer Based Assessment dengan Filling System dengan sumber data penilaian sendiri.
Abdul Hamid menerangkan terdapat 543 instrumen yang diisi oleh sedikitnya 12 unit di masing-masing PTKI mulai dari tingkat Rektorat, Fakultas, lembaga dan unit pendukung pengelola perguruan tinggi. “Saat ini setidaknya ada 1.511 kamus data yang dihasilkan setiap tahunnya oleh PTKIN” papar Hamid.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berharap agar partisipasi pengisian e-SMS oleh PTKI dapat optimal diperlukan payung regulasi untuk menstandarisasi dan mendorong optimalisasi implementasi e-SMS.
“Sistem ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi PTKI untuk melakukan perbaikan terus menerus yang selalu terkontrol melalui dashboard capaian kinerja”, papar Hamid.
Perlu diketahui aplikasi e-SMS digunakan sebagai dasar evaluasi dan pemeringkatan online yang dilakukan Diktis sejak tahun 2018. Indikator kinerja yang terdapat di e-SMS telah menggunakan berbagai referensi seperti BAN-PT, AUN-QA dan ISESCO bahkan indikator pemeringkatan bertaraf international seperti THE dan QS-WRU.
Abdul Hamid mengatakan penggunaan indikator yang komprehensif dalam e-SMS dapat menjadi dasar dan rujukan kebijakan serta agregasi data akademik dan non akademik.
Rapat Kordinasi Peningkatan Kualitas PTKI dihadiri oleh Kasubdit Akademik Mamat Salamat Burhanuddin, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Suwendi, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori, Kasubbag TU Diktis Abdulloh Hanif, para Kepala Seksi dan JFU di lingkungan Direktorat Diktis.
Abdullah Hanif Kasubbag Tata Usaha Diktis mengatakan kegiatan koordinasi bertujuan untuk melakukan penguatan dan koordinasi para pemegang kebijakan Diktis dalam meningkatkan e-SMS.
Hanif berharap penyempurnaan instrumen dan pengembangan sistem dashboard dapat ditampilkan secara real time agar e-SMS menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Saifuddin Zuhri Dosen IAIN Tulungagung yang tampil sebagai salah satu nara sumber menyampaikan pengalamannya dalam mengembangkan sistem aplikasi data yang diperlukan di perguruan tinggi. “Proses sinkronisasi data e-SMS di tingkat universitas dengan menggunakan sistem yang ia kembangkan juga diperlukan”, kata Zuhri.(RB/Hik)
Bagikan: