Salatiga (Pendis) - Kementerian Agama R.I melalui Direkorat Jenderal Pendidika Islam memberikan afirmasi kepada para santri yang berprestasi untuk menempuh studi di Perguruan Tinggi ternama di Indonesia. Salah satunya melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, saat berdialog dengan para santri Pondok Pesantren Al-Falah Desa Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, Kamis (04/08/16).
Melalui program ini diharapkan tidak ada alasan bagi santri pondok pesantren yang kurang mampu untuk tidak kuliah meraih impian sebagaimana anak bangsa lainnya di negeri ini. "Raihlah cita-citamu setinggi langit, karena kini negara telah hadir, memberikan sejumlah beasiswa agar kalian duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan siswa lainnya," demikian pesan Ruchman menyemangati 400 santri Al-Falah.
Sebagaimana diketahui sejak tahun 2005 Kementerian Agama R.I sampai saat ini, telah menjalin kerjasama untuk pemberian PBSB di 12 PT ternama di Indonesia, yaitu IPB Bogor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ITS Surabaya, Universitas Airangga Surabaya, Universitas Gajah Mada, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Walisongo, UIN Gunung Jati Bandung, UPI Bandung, ITB, dan UIN Alauddin Makasar. Beasiswa menghafalkan Al-Qur`an kerjasama Kementerian Agama R.I dengan UCCI Turki juga tidak kalah menariknya untuk di akses.
Program lainnya yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam adalah Beasiswa Bidikmisi PTKI, Beasiswa Tahfidzul Qur`an untuk PTKI, Bantuan Mahasiswa Berprestasi dan Pembibitan Alumni PTKI. Selain itu, Direktorat Pendidikan Madrasah juga memberikan Beasiswa Studi Lanjut S1 ke Jepang untuk siswa dan siswi Madrasah Aliyah.
Banyak para pemimpin, profesional, birokrat di negeri ini lahir dari adanya keterbatasan ekonomi. Kalau dulu ada istilah "orang miskin dilarang sekolah," sekarang sudah di balik "orang miskin wajib sekolah". Anggaran negara yang digelontorkan untuk pendidikan harus kita manfaatkan dengan baik khususnya oleh para santri.
Ditanya bagaimana santri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Ruchman Basori wanti-wanti berpesan agar para santri membekali diri dengan bebagai pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan. "Kata kunci dari MEA adalah adanya pasar tunggal Asean yang penuh dengan persaingan, jadi tidak ada kata lain harus mempersiapkan SDM yang berkualitas".
Kalau kita tidak siap kerja keras dan meningkatkan kapasitas diri, dikhawatirkan oleh Ruchman Basori hanya sekedar pembantu rumah tangga saja berasal dari Vietnam. Tukang batu dari Malaysia dan perawat esehatan dari Singapura. Namun demikian Ruchman optimis bahwa negeri ini mempunyai nilai-nilai yang akan menjadikan bangsa ini mampu bersaing dengan bangsa lain, kuncinya adalah kita harus bersatu, saling mendukung dan menciptakan negeri ini penuh kedamaian dan ketentraman.
Para santri mengikuti dialog dengan antusias dan mempertanyakan banyak hal terkait dengan dunia pesantren dan tantangan yang dihadapinya. Hadir dalam dialog tersebut, Pengasuh PPTI Al-Falah, Gus Nur Khozin, Lurah Pondok Pesantren dan sejumlah ustadz dan ustadzah.
Sementara itu, Nur Khozin yang akrab disapa Gus Khozin atas nama keluarga besar PPTI Al Falah mengharapkan para santri untuk belajar dan terus belajar dalam segala hal. "Di pesantren ini adik-adik harus belajar kemandirian, tolong menolong dan disiplin, karena itulah yang ditanamkan oleh para kyai dan ustadz".
Dalam kesempatan ini Gus Khozin menerangkan bahwa dalam rangka khaul pengasuh pesantren almarhum K.H. Muhamad Zoemri yang pertama akan diselenggarakan berbagai kegiatan diantaranya tahlil dan mujahadah, forum dialog publik, pagelaran wayang, dan halaqah serta kegiatan-kegiatan lain yang akan menyemarakan khaul.
Tidak lupa Gus Khozin meminta kepada para santri untuk memanfaatkan kesempatan bertemu dengan Ruchman Basori ini untuk menggali pengetahuan dan pengalaman sebanyak-banyaknya khsusnya tentang informasi-informasi program Kementerian Agama dalam memberdayakan para santri pesantren. (viva/dod).
Bagikan: