Cianjur (Pendis)—Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk mengawali realisasi tahun anggaran 2020 di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin memberikan pesan-pesan strategis kepada jajaran pejabat dan Jabatan Fungsional Umum (JFT) yang menangani pendidikan tinggi keagamaan Islam. “Kita harus naik kelas, jangan hanya menjalankan yang sudah ada dan bersifat rutinitas untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi”.
Pesan pertama yang disampaikan Kamaruddin Amin adalah anggaran pengembangan PTKI harus brorientasi pada mutu dan kualitas, diantaranya untuk target akreditasi internasional. “Saat ini baru dua PTKIN yang terakreditasi internasional dengan 4 Prodi kedepannya perlu terus ditingkatkan”, katanya.
“PTKIN yang saat ini telah terakreditasi A, harus ditargetkan terakreditasi internasional, karenanya pastikan program untuk mendukung akreditasi internasional itu”, lanjut Alumni Born Univercity Jerman.
Pesan kedua, kata Kamaruddin adalah mentargetkan penambahan guru besar, yang saat ini baru mencapai 530 professor. “Seharusnya kita mempunyai minimal satu profesor dari masing-masing prodi yang ada”, tegas Guru Besar Hadits UIN Alauddin Makasar ini.
Untuk itu lanjut Kamar, jajaran Diktis harus mempunyai orientasi program yang terukur baik output maupun outcame untuk akselerasi Guru Besar. “Pastikan bahwa anggaran kita cukup untuk melakukan akselerasi guru besar sehingga proses internasionalisasi PTKI segera terwujud”, katanya.
Pesan ketiga lanjut Kamaruddin Amin adalah, target untuk PTKIN mempunyai jurnal terakreditasi internasional (terindeks scopus). Kamar menyesalkan masih ada UIN yang belum mempunyai jurnal terakreditasi.
Kamar meminta kepada Pejabat Eselon III dan IV PTKI agar bersinergi dan berkolaborasi dengan PTKIN, agar dari 5 jurnal yang terakteditasi internasional saat ini, bertambah secara signifikan. “Rasanya naif kita bicara kualitas internasional, tetapi hal yang fundamental seperti jurnal belum teratasi dengan baik”, katanya.
“Teman-teman harus ikut mereview program-program di PTKIN agar terarah dan terukur mendukung kualitas dan mutu pendidikan tinggi, karena kita mempunyai otoritas untuk itu”, tegas Kamarudin sebagai pesan ke empat.
Pesan kelima yang menurut Kamarudin tidak kalah pentingnya adalah mendampingi dengan baik sejumlah anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan tinggi Islam, seperti SBSN 6in One, Program 4in One yang dibiayai Islamic Development Bank (IDB), Program UIII dan proyek Saudi Fund Development (SFD).
Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim GP mengatakan kendatipun anggaran tahun 2020 kurang menggembirakan, tetapi kita harus berkomitmen pada mutu dan kualitas. “Kita harus bersinergi baik dalam cara kerja maupun implementasi anggaran agar lebih optimal”, katanya
Dihadapan 60 Pejabat Pejabat Eselon III, IV, Perencana dan Keuangan, Arskal Salim mensosialisasikan Aplikasi Simpel, untuk meningkatkan tata kelola persuratan dan disposisi.
Raker di buka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dilaksanakan pada 27-29 Februari 2020. Nampak hadir Syafi’i Kasubdit Ketenagaan, Mamat Salamat Burhanuddin Kasubdit Akademik, Ruchman Basori Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, M. Adib Abdushsomad Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Suwendi Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Abdullah Hanif Kasubbag Tata Usaha. (RB/ M Yani)
Bagikan: