Aceh (Pendis) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Pekan Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII Tingkat Nasional di UIN Ar-Raniry. Pembukan ditandai dengan tabuh rebana oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin, Rektor UIN Ar-Raniry Farid Wajdi, dan Sekda Provinsi Aceh Darmawan yang mewakili Gubernur.
Tampak hadir juga wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Pangdam, Kapolda Aceh, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendiidkan Islam Nizar Ali, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, serta 55 Pimpinan PTKIN se-Indonesia.
Sebelumnya, Menag Lukman bersama Sekda, dan Rektor UIN Ar-Raniry Aceh diarak dengan mengendarai gajah dari Gedung Rektorat menuju arena pembukaan PIONIR VIII. Pertunjukan tarian selamat datang mengiringi sekaligus menyambut kehadiran Menag bersama rombongan.
Menag menyampaikan rasa bangga dan bahagianya bisa hadir pada ajang PIONIR VIII. Di hadapan ribuan mahasiswa, kaum muda intelektual, para seniman dan olahragawan, serta peserta dari Sabang sampai Merauke, Menag mengingatkan tentang tantangan bangsa Indonesia yang semakin komplek.
Menurutnya, jumlah penduduk yang besar dan beragam, gugusan pulau yang luas dari Sabang sampai Merauke, serta kekayaan alam yang melimpah ruah menjadi peluang mengantarkan Indonesia sebagai negara besar dan maju. Namun demikian, semua itu juga merupakan tantangan.
"Munculnya kelompok intoleran, merebaknya radikalisme serta kelompok yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan paham lain, menguji kita semua, agar tali NKRI harus lebih dikuatkan," pekik Menag di Aceh, Rabu (26/04).
"Perasaan bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, harus dikedepankan. Semangat kebersamaan dan menghormati kebhinekaan harus diutamakan dan menjadikan agama dan budaya sebagai perekat persatuan harus dikukuhkan," tambahnya.
Untuk itu, lanjut Menag, dibutuhkan profil manusia Indonesia yang sehat, kuat, cerdas dan berakarakter serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik. Pembangunan fisik yang mengabaikan pembangunan mental-spiritual menurut Menag, hanya akan melahirkan manusia pongah dan tidak berintegritas.
"Bangsa yang kuat terletak pada akhlak yang kuat. Namun jika akhlaknya rusak maka bangsa itu akan hancur. Innamal umamu akhlaku maa baqiyat, wain humu dzahabat akhlakuhum dzahabu," tutur Menag mengutip syair Ibnu Maskaweh.
Sebelumnya, Darmawan dalam sambutannya berterima kasih kepada Kementerian Agama atas kepercayaannya menjadikan bumi Serambi Makkah sebagai tuan rumah PIONIR VIII. Kepada para peserta, Darmawan berpesan bahwa insan akademis kampus harus berkembang keilmuannya, bakat minatnya, termasuk di bidang olahraga dan seni.
PIONIR VIII Aceh akan berlangsung pada tanggal 25 April sampai 1 Mei 2017. Ada empat kategori yang dipertandingkan dan dilombakan, yaitu Bidang Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset.
Bidang ilmiah terdiri dari empat perlombaan, yakni; Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, Musabaqoh Makalah Qur`ani (MMQ), dan Musabagoh Qiratul Kutub (MQK). Untuk olahraga, ada sepuluh cabor yang dilombakan, yaitu; futsal, volly ball, tenis meja, bulu tangkis, catur, panjat dinding, sepak takraw, pencak silat, basket, dan karate.
Ada delapan cabang bidang seni, yakni; Musabaqah Al-Quran, Musabaqah Hifdzil Quran, Kaligrafi, Pop Solo Islami, Design, peragaan Busana Muslim, Puitisasi Al Quran, Marawis, dan Musabaqoh Syahril Quran.
Sedang bidang riset melombakan dua cabang, yakni; Karya Tulis dan Karya Inovatif mahasiswa. Pionir VIII akan memperebutkan 162 medali yang terdiri dari 54 medali emas, 54 medali perak, dan 54 medali perunggu. Untuk juara umum akan mendapatkan trofi bergilir dari Kementerian Agama yang pada Pionir tahun 2015 diraih IAIN Banten. Kemenag juga telah menyiapkan bantuan pembinaan mahasiswa prestasi bagi pemenang I, II, dan III. (ruchman basori/dod)
Bagikan: