Melbourne (Pendis) - Pimpinan Monash University memberikan apresiasinya atas dedikasi Kementerian Agama yang secara sinergis bekerjasama dalam penyelenggaraan Shortcourse Overseas of Research Methodolgy tahun 2019.
"Para peserta yang mengikuti kegiatan ini memiliki semangat dan progresivitas yang cukup baik sehingga kami selaku penyelenggara merasa senang berkolaborasi" demikian ungkapan Associate Professor Steven Roberts, Pembantu Dekan bidang Riset Fakultas Ilmu Budaya (Arts Faculty), Monash University, Senin (18/11).
Group Manager pada Research Partnership and Graduate Research Monash University Beverley Baugh, juga mengatakan bahwa secara akademik kegiatan ini didesain untuk berorientasi pada tiga hal. Yakni penguatan metodologi riset, kemampuan academic writing, dan mempublikasikan artikel yang dihasilkan oleh peserta shortcourse pada sejumlah jurnal yang bereputasi internasional. "Untuk memaksimalkan program, masing-masing peserta juga didampingi oleh mentor oleh tim Monash University secara professional" ungkap Beverley Baugh.
Co-coordinator MoRA Short Course Indonesian Studies pada Fakultas Ilmu Budaya Meghan Downes sebagai pengawal kegiatan shortcourse menyatakan dosen perguruan tinggi keagamaan Islam Kementerian Agama memiliki keunggulan yang cukup baik. "Di samping integritasnya dalam mengikuti kegiatan, kemampuan berkomunikasi dan etika akademiknya juga sangat tinggi", ungkap doktor yang telah malang melintang meneliti kebudayaan di berbagai belahan provinsi di Indonesia.
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suwendi mewakili Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam mengungkapkan rasa puas atas penyelenggaraan shortcourse ini. "Kami memberikan apresiasi kepada pihak Monash University. Pola penyelenggaraan yang profesional melalui Monash University ini diharapkan akan melahirkan duta-duta researcher yang handal di lingkungan PTKI sekaligus akan mempercepat luaran guru besar di tanah air", ungkapnya disela-sela kunjungan ke Melbourne.
Suwendi menambahkan, "Kita butuh dosen-dosen yang mumpuni di bidang riset. Nuansa akademik kampus pun sangat dipengaruhi oleh kemampuan para dosen di bidang riset ini. Kekuatan dalam membaca, kemampuan dalam menulis secara akademik, dan mempublikasikan hasil-hasil temuannya sebagai bagian dari reproduksi ilmu itu dilakukan melalui riset".(Suwendi/Fix)
Bagikan: