Surakarta (Pendis) --- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam tahun ini kembali menyelenggarakan agenda Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke 20 yang akan digelar di Kota Surakarta.
Untuk menyukseskan agenda tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Suyitno beserta Rektor UIN Raden Mas Said Mudhofir dan panitia penyelenggara mengadakan pertemuan sekaligus audiensi bersama Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Kegiatan audiensi ini diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan kegiatan AICIS sekaligus mengharap dukungan kepada Pemerintah Kota Surakarta yang akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat internasional tersebut pada Oktober mendatang.
“Rencana pelaksanaannya di Kota Solo pada tanggal 25-29 Oktober 2021 dan Insya Allah akan dibuka oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo dan yang menjdi pembicara kunci adalah Pangeran Muhammad Bin Zayed dari UEA," ungkap Suyitno.
Suyitno menambahkan, AICIS tahun ini merupakan kegiatan yang monumental hingga disebut AICIS Reborn karena merupakan momen napak tilas 11 tahun perjalanan AICIS, mengingat pada tahun 2009 silam agenda konferensi internasional ini diselenggarakan di Kota Surakarta dan diterima oleh Bapak Joko Widodo yang kala itu menjabat sebagai Walikota Surakarta.
"Dan pada hari ini 11 tahun di kota yang sama, kami diterima oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, sebagai putra dari Bapak Joko Widodo," tambahnya.
Pada kesempatan audiensi ini secara eksplisit, Gibran mendukung penuh penyelenggaraan AICIS baik moril maupun materiil, khususnya pada sisi publikasi dan kegiatan-kegiatan pra konferensi.
"Sebagai Walikota Surakarta, kami siap memberikan bantuan baik moril maupun materil khususnya dalam hal publikasi outdoor baik baliho dan videotron serta bantuan kegiatan pra konferensi bila diperlukan," tandas Gibran.
Selain itu, Gibran juga mengapresiasi peran Kementerian Agama dalam membangun moderasi beragama di Indonesia diantaranya melalui kegiatan AICIS.
"Semoga moderasi beragama terus tumbuh khususnya di Kota Surakarta, sebagai barometer keragaman budaya dan agama di Indonesia," tutupnya.
Selanjutnya, Rektor UIN Raden Mas Said, Prof. Mudhofir juga mengenalkan alih status IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta di hadapan Walikota Surakarta itu.
Mudhofir berharap adanya Universitas Islam Negeri di wilayah Surakarta dapat menjadi bagian dari kebijakan pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam rangka terus menjaga stabilitas dan keberagaman agama dan budaya. (WE)
Bagikan: