Gorontalo—Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama PTKIN harus kreatif dan inovatif mengembangkan program-program kemahasiswaan untuk menjawab tantangan zaman. Harapan itu disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kemenag RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag pada Jumat, (13/11).
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang meminta kepada WR/WK III PTKIN untuk memahami dinamika dan memberikan ruang ekspresi kepada mahasiswa. “Berilah ruang ekspresi semua gagasan yang ada pada mahasiswa sepanjang tidak anarkhis karena kuliah di Indonesia, salah satu rukunnya adalah demonstrasi”, kata Suyitno sambal bercanda.
Suyitno menegaskan WR/WK III memiliki posisi strategis dalam pengembangan PTKI karena berhadapan langsung dengan kepentingan mahasiswa. “Jabatan WR III itu penting dan menjadi sebuah keberuntungan karena setiap hari berhadapan dengan mahasiswa. Bahkan mereka akan menganggap kita sebagai bapak atau orang tuanya”, terang Suyitno.
“Bapak Ibu adalah orang yang nantinya paling dikenang oleh mahasiswa setelah lulus, jika kita memiliki kepedulian dan perhatian terhadap masalah yang dihadapi sekaligus memberikan solusinyanya”, kata Pria kelahiran Tulungagung ini.
Suyitno mengajak para Warek/Waket III untuk memikirkan kembali program pembinaan kemahasiswaan. “Mahasiswa hari ini adalah generasi milenial yang karakternya serba instan, keranaynya kita harus berpikir untuk merancang program pembinaan mahasiswa yang berbasis revolusi industri 4.0”, paparnya.
Dihadapan 40 WR/WK III PTKIN yang hadir Suyitno juga meminta agar para pimpinan PTKI untuk mencermati tahapan-tahapan menuju wordl class university (WCU), yaitu dari mulai entrepreneurship university, riset university lalu WCU.
“Kita menghasilkan lulusan dalam jumlah ribuan orang setiap tahunnya, namun kadang kita lupa memikirkan nasib mereka ke depannya, agar bisa terserap di dunia kerja”, kata Mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ini.
Suyitno berpendapat arah pembinaan mahasiswa bukan hanya diorientasikan pada akademik, tetapi pada skill dan entrepreneurship, karenanya keberadaan pusat karier (Carier Center) menjadi sangat penting. Terkait dengan riset university, Suyitno meminta agar pembelajaran pada PTKI berbasis pada riset-riset ilmiah.
Sebelumnya Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Lahaji Haedar mengatakan pihaknya merasa gembira orang nomor satu Diktis Prof. Suyitno hadir dalam hajat Wakil Rektor/Wakil Ketua III PTKIN se-Indonesia di Gorontalo. “Selain menghasilkan keputusan-keputusan penting pengembangan kemahasiswaan, bapak dan ibu bisa refresing menikmati destinasi yang indah di kota ini”, katanya.
Rektor berharap semoga ikhtiar yang dilakukan bapak dan ibu Warek untuk mencerdaskan anak bangsa segera terwujud melalui koordeinasi dan kolaborasi yang intensif.
Mujahid Wakil Rektor III IAIN Gorontalo mengatakan kegiatan koordinasi Bidang Kemahasisweaan dimaksudkan untuk membahas evaluasi dan proyeksi KIP Kuliah, rencana penyelenggaraan Perkemahan Wirakarya Nasional PTK dan agenda-agenda strategis kemahasiwaan.
Rapat Koordinasi Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia berlangsung di Hotel Grand Q Gorontalo berlangsung dari tanggal 13-16 November 2020. Nampak hadir dalam kegiatan Rakor Forum WR/WK III PTKIN se- Indonesia, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II Faisal, Ketua Forum Isroqunnajah, Sumper Mulia Harahap Sekretaris, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Amiruddin Kuba dan sejumlah tamu undangan.
(RB/My)
Bagikan: