Padangsidimpua (Pendis) -Keinginan keluarga besar IAIN Padangsidimpuan dan masyarakat untuk beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) nampaknya mendekati kenyataan, tinggal selangkah lagi.
Hal itu mengemuka pada kunjungan Tim Visitasi Alih Status IAIN menjadi UIN Kementerian Agama RI di kampus IAIN Padangsidimpuan, Kamis (18/03). Tim terdiri dari Ruchman Basori, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Lelis Tsuroya Herniatin Analis Kebijakan pada Subdit Kelembagaan dan Kerjasama dan Yusi Damayanti Pejabat Fungsional pada Bagian Organisasi dan Tata Laksana Ditjen Pendidkan Islam.
Rektor IAIN Padangsidimpuan Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL, mengatakan IAIN Padangsidimpuan berdiri pada tahun 1962 berawal dari perguruan tinggi nahdlatul ulama. Lalu berkembang menjadi STAIN dan kemudian berubah menjadi IAIN pada tahun 2014.
“Kampus ini didirikan oleh para ulama nusantara dan menjadi cikal bakal lembaga pendidikan tinggi di wilayah Sumatera Utara”, paparnya.
Alumni PP. Mustafawiyah ini mengatakan dengan menjadi UIN adalah bagian dari meneruskan warisan para ulama yang mempunyai misi mengembangkan Islam yang damai di tengah-tengah kebhinekaan. “UIN nantinya akan menjadi corong bagi tumbuh dan berkembangnya Islam yang moderat sebagaimana telah dikembangkan oleh para ulama”, paparnya.
Ibrahim berharap kepada Tim Visitasi Kementerian Agama untuk memberikan support, motivasi dan langkah-langkah taktis kepada civitas akademika IAIN Padangsidimpuan agar cepat mewujudkan cita-citanya menjadi UIN.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Diktis, Ruchman Basori mengatakan kami bertiga bukan hanya menilai, tetapi mendampingi agar IAIN Padangsidimpuan melengkapi persyaratan substantif maupun administratif.
“Transformasi ini membutuhkan komitmen, dedikasi dan kerja keras semua pihak, khusunya civitas kademikanya. Pun bagian data yang selama ini bekerja di balik layar untuk memenuhi sejumlah borang yang dipersyaratkan”, terang Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo ini.
Ruchman berharap agar transformasi kelembagaan dapat diikuti dengan penyiapan SDM yang unggul, kurikulum yang adaptif, sarana dan prasarana yang memadahi serta kultur dan tradisi akademik yang kondusif.
Sementara itu Analis Kebijakan Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, Lelis Tsuroya Herniatin memaparkan indicator yang dibutuhkan dalam alih status Lembaga sebagaimana di atur dalam PMA Nomor 20/2020 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan.
“Secara umum IAIN Padangsidimpuan 85% telah memenuhi kriteria, semoga dalam waktu dekat akan segera memenuhi kekurangannya sehingga cepat beralih status menjadi UIN”, terang Lelis.
Kedatangan Tim Visitasi di sambut dengan semangat oleh seluruh pimpinan dan civitas akademika melalui Focus Group Discussion (FGD) Alih Status IAIN Padangsidimpuan Menjadi UIN di Aula Perpustakaan IAIN Padangsidimpuan. Nampak hadir, Wakil Rektor I Dr. Darwis Dasopang, MA., Wakil Rektor II Dr. Anhar Nasution, M.A., Wakil Rektor III Dr. Sumper Mulia Harahap, Lc., M.A, Direktur Pascasarjana Erawadi, Para Dekan dan Ketua Lembaga.(RB/Hik)
Bagikan: