Jakarta (Pendis)-Dalam rangka memberikan layanan kepada para calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di wilayah Timur Tengah, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Organisasi International Alumni Al Azhar Cabang Indonesia tentang Seleksi, Pendaftaran, Pelatihan Bahasa, Pemberangkatan, Dan Pembinaan Calon Mahasiswa Indonesia Di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Jumat (31/01/20) di Jakarta.
Hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur PTKI, Prof. Dr. Arskal Salim, MA, Sekjen Organisasi International Alumni Al Azhar Cabang Indonesi Muchlis M. Hanafi, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Kasi Kerjasama dan perwakilan Pusat Bahasa PTKIN seluruh Indonesia.
Menurut Arskal Salim kerjasama ini sangat baik dan semoga berdampak positif terhadap pelaksanaan seleksi calon mahasiswa ke Timur Tengah khususnya ke Al Azhar. “Perjanjian ini tidak hanya terbatas kepada proses seleksi namun juga pelatihan bahasa, proses pemberangkatan serta pembinaan mahasiswa selama di Kairo Mesir”, jelas Arskal.
Lanjut Arskal bahwa Pembinaan Mahasiswa di Kairo ini sangat penting agar ketika mereka kembali akan menjadi duta ambasador pengembangan Islam yang moderat dan tetap memiliki komitmen kebangsaan terhadap NKRI.
Pada kesempatan yang sama Sekjen OIAA Cabang Indonesia Muchlis M. Hanafi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian Afama atas perhatian yang cukup besar terhadap layanan calon mahasiswa ke Al Azhar yang setiap tahun mengalami peningkatan.
Proses seleksi yang telah berjalan lama ini memiliki dampak peran yang sangat besar dalam meningkatkan mutu pendidikan di Mesir.
“Penandatanganan kerjasama ini sebenarnya hanya formalitasnya saja karena kita telah menjalin kerjasama sudah cukup lama dan ini akan memberikan dampak yang lebih baik”, jelas Muchlis.
Model proses seleksi yang dilakukan oleh Kementerian Agama dengan salah satu materi tentang ideologi dan wawasan kebangsaan sangat diapresiasi oleh pihak Al Azhar.
“Pihak AL Azhar mengapresiasi terhadap seleksi yang diselenggarakan Kemenag dengan melihat aspek ideologi dan wawasan kebangsaan bagi calon mahasiswa ke Mesir Kairo”, lanjut Muchlis yang juga merupakan alumni Al Azhar Kairo.
Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad usai penandatanganan kerjasama menyatakan bahwa poin lain yang tak kalah penting selain proses seleksi adalah pembinaan mahasiswa. Pembinaan ini sangat dibutuhkan oleh adik-adik mahasiswa yang belajar di sana dalam rangka menjaga ideologi.
“Pembinaan mahasiswa Indonesia di Mesir tersebut bisa terkait dengan aspek pengembangan kemampuan akademik-keilmuan, keterampilan dan keahlian, serta spirit pengabdian kepada bangsa dan negara” tambah Adib.
Pasca penandatanganan kerjasama tersebut juga dibahas terkait dengan petunjuk teknis pelaksanaan seleksi mahasiswa ke Timur Tengah yang akan dilakukan dalam waktu dekat. (Lip/Hik)
Bagikan: