Ungaran (Pendis) - UIN Salatiga menjadi tuan rumah Silaturahmi Kerja Nasional Forum Direktur Pascasarjana (Fordipas) X tahun 2023. Kegiatan itu digelar bertepatan dengan kegiatan International Conference on Islam, Law, and Society (INCOILS) III yang digelar di Hotel Griya Persada Bandungan Kabupaten Semarang Rabu-Jumat (25-27/10/2023).
Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag RI, M. Aziz Hakim mengatakan jurnal dan riset harus memiliki dampak yang lebih dan bisa dinikmati banyak kalangan. Sehingga perlu adanya implementasi dari jurnal dan penelitian tersebut.
"Kita dorong masuk ke media populer berbentuk lain dalam media yang lain sehingga mudah dipahami dan dicermati oleh khalayak umum, supaya karya akademik kita memiliki dampak yang lebih," terang Aziz.
Dikatakan, saat ini dalam konteks media sosial, jarang akademisi PTKI yang memberikan warna. Sehingga di media sosial yang menjadi rujukan bukan dari akademisi PTKI. Oleh karena itu, kemampuan akademisi juga harus bisa mengemas produk jurnal itu dalam media populer.
Ketua Fordipas Prof. Akhyak mengatakan forum konferensi internasional ini telah tersubmit sebanyak 257 artikel. Kegiatan ini juga sebagai ajang akademik untuk pasca sarjana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS). Sesuai arahan menteri agama, INCOILS ini diselenggarakan tiga kali dalam setahun.
"Itu sangat mungkin dilakukan. Mungkin ke depan yang dua kegiatan internasional INCOILS dititipkan kepada kampus-kampus, yang satu nanti kita laksanakan sendiri," terang Prof Akhyak Rabu (25/10/2023).
Hal itu dilakukan, kata Prof Akhyak, untuk menumbuhkan gelanggang akademik di tingkat PTKIN dan PTKIS. Diharapkan ke depannya masing-masing program studi pasca sarjana mengirimkan tiga tesis dan disertasi. Sehingga menambah khazanah keilmuan untuk program studi pasca sarjana dan doktor.
Rektor UIN Salatiga Zakiyuddin Baidhawy menyebut Fordipas ini menjadi forum yang memberikan kontribusi dalam bidang akademik yang besar. Utamanya pada kampus dalam naungan Kementerian Agama.
"Saya berharap forum INCOILS ini menjadi forum akademik yang bergengsi. Terutama dikalangan program pasca sarjana di PTKIN dan PTKIS. Jadi bukan semata menjadi forum silaturahim tapi saling tukar gagasan mengenai berbagai hal serta kajian keislaman," terang Zakiyuddin.
Melalui forum ini juga diharapkan kajian keislaman Indonesia bisa masuk ke pusaran keilmuan dunia. Seperti gagasan moderasi beragama yang diharapkan bisa mewarnai pengembangan Islam di dunia.
"UIN Salatiga juga ingin memberikan kontribusi yang besar. Maka kami sangat welcome atas dilahirkannya jurnal baru IJoReSH. Pada saat ini UIN Salatiga memiliki dua jurnal internasional, pertama jurnal Indonesians Journal of Islam and Muslim Societies dan jurnal Ijtihad," terang Rektor UIN Salatiga.
Bagikan: