Semarang (Pendis) - Setelah sekian lama ditunggu, pembangunan Proyek 4 in 1 di UIN Semarang akhirnya dimulai pada tanggal 14 Agustus 2018. Hal ini ditandai dengan groundbreaking yang dilaksanakan di Kampus III UIN Semarang. Dihadiri lebih dari 300 undangan dari dalam dan luar kampus, acara groundbreaking ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus dan fasilitas lainnya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA. Nantinya, sesuai site plan, akan dibangun 8 (delapan) gedung baru yang akan melengkapi kampus kebangggaan warga Jawa Tengah tersebut.
Dalam sambutannya, Dirjen Pendidikan Islam menyampaikan bahwa alokasi terbesar dari 400 Trilyun dana pendidikan masih banyak tersedot ke pembangunan infrastruktur. Hal ini karena pembangunan infrastruktur masih sangat dibutuhkan di berbagai wilayah Indonesia. Namun demikian, "dalam 5-10 tahun ke depan anggaran pendidikan tidak akan fokus lagi pada pembangunan infrastruktur, melainkan pada pengembangan mutu dan kualitas," tegas Kamaruddin Amin.
"Pembangunan 8 (delapan) gedung baru dan infrastruktur penunjang lainnya yang akan dikerjakan oleh kontraktor Adhi Karya harus menjadi instrumen transformatif/washilah dalam pengembangan mutu UIN Semarang," imbuh Kamaruddin. Lebih jauh, Kamaruddin juga mengingatkan tantangan pendidikan terkini yang makin berat. Revolusi Industri teraktual yang sering disebut Revolusi Industri 4.0 bergerak linear dengan gagasan pendidikan 4.0 yang ditandai dengan masifnya perkembangan dunia digital dan isu-isu terkait. Untuk itu, "pembangunan infrastruktur Proyek 4 in 1 harus juga dibarengi dengan upaya-upaya transformasi paradigmatik. Harus ada langkah-langkah produktif dan strategis. Kita tidak bisa lagi berpikir secara konvensional sementara perkembangan dan tantangan pendidikan begitu berat dan cepat," tandasnya.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin juga mengingatkan agar semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan ini berlaku amanah. Sikap dan tindakan amanah akan menunjang keberhasilan dan kesuksesan pembangunan kampus dan berbagai infrastuktur penunjang lainnya yang diperkirakan akan memakan waktu pelaksanaan 480 hari kalender dengan 365 hari kalender waktu pemeliharaan.
Dalam kesempatan sebelumnya, Rektor UIN Semarang Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag mengajak dan menyatakan rasa syukur mendalam atas dimulainya pembangunan ini. "Setelah sekian lama, dimulai dari tahun 2003, akhirnya kita bisa mendapatkan NOL (No Objection Letter) yang menjadi pintu dimulainya pembangunan delapan kampus baru di UIN Semarang," terangnya. Muhibbin juga menjelaskan bahwa alokasi bantuan dari IDB (Islamic Development Bank) yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan ini bukan hanya sisi infrastruktur saja melainkan juga aspek SDM (Sumber Daya Manusia) dan kurikulum.
Muhibbin juga berharap agar kampus-kampus lain sesama penerima bantuan 4 in 1 (UIN Sumatera Utara, UIN Raden Fatah Palembang, dan UIN Mataram) bisa segera mendapatkan NOL dan memulai pembangunan sesuai desain dan perencanaan yang sudah dibuat. (saifulm/dod)
Bagikan: