Wapres Ingin Indonesia Jadi Rujukan Pengetahuan Islam Dunia

Jumat, 29 November 2019 12:13 WIB
Pendis

Wapres Ingin Indonesia Jadi Rujukan Pengetahuan Islam Dunia

Jakarta (Pendis) - Wakil Presiden Ma`ruf Amin menyampaikan keinginannya agar Indonesia dapat menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam di dunia. Indonesia dinilai pantas menjadi rujukan karena Islam berkembang begitu pesat sejak awal kemunculannya di Nusantara pada abad ke-8.

"Sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia selayaknya dapat menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam," ujar Ma`ruf saat memberikan sambutan saat menjadi keynote speaker dalam acara Expert Meeting Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (26/11).

Pada acara ini bertajuk `Seizing the Moment for Reinventing Muslim Civilization` (Merebut Momentum untuk Menemukan Kembali Peradaban Islam), Wapres menuturkan, untuk membuat Indonesia sebagai rujukan mempelajari peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkualitas. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah membangun UIII.

Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin yang menyampaikan sambutannya dalam Bahasa Inggris bahwa Expert Meeting ini bertujuan memperkenalkan UIII ke dunia internasional. Kegiatan juga diharapkan dapat meng-update praktik dan pengalaman terbaik universitas-universitas di dunia.

Acara dihadiri oleh para rektor dan akademisi dari lintas negara, di antaranya Mesir, Maroko, Kanada, Inggris, Australia, hingga Tunisia. Hadir pula Rektor UIII Komaruddin Hidayat, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, hingga stafsus wakil presiden M Nasir. (Hikmah)


Tags:

Bagikan:







Pendis
E-Planning Pendis

Sistem aplikasi pendukung penyusunan dokumen perencanaan pekerjaan

Pendis
SIPAK Kemenag

Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Dosen Kemenag RI

Pendis
Pendirian Madrasah

Izin Pendirian Madrasah adalah izin operasional penyelenggaraan pendidikan madrasah

Pendis
SIPPRO Diktis

Sistem Informasi Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Diktis Kemenag