Perancis (Pendis) - Laboratoire d'InfoRmatique en Image et Systèmes d'information (LIRIS) merupakan laboratorium Zona Restrictif Régime (ZRR) di mana data-data penting dan kerahasiaan komputer baik negara maupun privat dijaga (https://liris.cnrs.fr/). LIRIS merupakan lembaga riset yang berada di bawah naungan Institut Nationaux Science d’Aplique (INSA) Lyon dan Centre National de La Recherche Scientifique (CNRS) atau LIPInya Perancis. Di LIRIS ini sebagian besar risetnya tentang privacy dan security data.
Wisnu Uriawan merupakan awardee program 5000 Doktor Luar Negeri tahun 2018, Kementerian Agama RI, yang mendapatkan keistimewaan (privilege) untuk studi di LIRIS. Karena bekerja di laboratorium rahasia ini, keberangkatan Wisnu sempat mengalami kendala. Hal ini berkaitan dengan judul riset yang akan digeluti Wisnu yang harus memastikan kemanan dan privasi dari data yang akan diteliti. Dengan beberapa kali modifikasi tema riset, Wisnu akhirnya dapat memulai studi pada November 2018.
Wisnu yang merupakan dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung mendaftar program 5000 Doktor Luar Negeri dengan skema Scholarship for Applied Science and Technology (SAST). SAST merupakan satu dari delapan skema customized program 5000 Doktor Luar Negeri di mana Kementerian Agama RI bekerjasama dengan konsorsium enam kampus INSA di Perancis. Di bawah bimbingan Prof. Lionel BRUNIE, Ph.D., Youakim BADR, Ph.D., dan Omar HASAN, Ph.D, Wisnu sedang menyelesaikan risetnya yang menganalisis tentang Trusworthiness for Personal Lending on Blockchain.
Mantan atase Sains dan Teknologi, Kedutaan Besar Perancis di Indonesia, Nicolas Gascoin, mengatakan bahwa Wisnu merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang mendapatkan keistimewaan untuk bekerja di laboratorium rahasia Perancis. Gascoin yang saat ini menjabat sebagai Direktur INSA Centre-Val de Loire dan sekaligus sebagai pimpinan konsorsium enam kampus INSA di Perancis berharap bahwa Wisnu akan dapat memanfaatkan momen studinya dengan maksimal sehingga studi dokrolnya dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun sesuai dengan Nota Kesepahaman antara Kementerian Agama dengan konsorsium INSA di Perancis.
Bagikan: