3 Peserta dari UIN Bandung Ikuti Pelatihan Sosial Kultural: ASN Didorong Jadi Agen Pemersatu dan Penjaga Harmoni Bangsa

Selasa, 1 Juli 2025 08:52 WIB
Pendis

3 Peserta dari UIN Bandung Ikuti Pelatihan Sosial Kultural: ASN Didorong Jadi Agen Pemersatu dan Penjaga Harmoni Bangsa

Ciputat (Pendis) -- Dua dosen dan satu tenaga kependidikan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengikuti Pelatihan Teknis Sosial Kultural Jenjang II yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen Kepemimpinan dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pelatihan ini dilaksanakan secara blended learning dari 16 Juni hingga 7 Juli 2025, dengan pembelajaran klasikal berlangsung pada 23–27 Juni 2025 di Pusbangkom MKMB, Jl. Ir. H. Juanda No. 37, Ciputat, Tangerang Selatan.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari lima orang dari unit eselon I pusat, sebelas orang dari Kanwil Kementerian Agama provinsi, dan empat belas orang dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

Narasumber dalam pelatihan ini Neneng Maria Kiptyah, Widyaiswara Pusbangkom MKMB, yang membawakan materi tentang Konsep Dasar Perdamaian dalam Pengelolaan Konflik serta Membangun Bina Damai dalam Analisis Konflik Sosial Budaya. Dengan fasilitator pelatihan terdiri dari Deden Wahyudin (Ketua), Rahmi Siregar (Sekretaris), dan Siti Noor Azizah (Anggota).

Dalam sambutannya, Kepala Bagian Tata Usaha Pusbangkom MKMB, Nilam Nur Azizah, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis untuk mengembangkan kompetensi sosial-kultural Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya dalam konteks kerja multikultural.

Pelatihan ini bertujuan untuk mencapai lima sasaran utama: Pertama, Mengembangkan Kompetensi Sosial Kultural. Meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan sikap ASN dalam berinteraksi dengan masyarakat yang majemuk dari sisi agama, suku, budaya, maupun nilai-nilai. Kedua, Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi. Membekali ASN agar mampu bekerja secara efektif di lingkungan kerja dan pelayanan publik yang multikultural.

Ketiga, Membangun Perekat Bangsa. Memperkuat peran ASN sebagai agen pemersatu bangsa yang mampu membangun dialog dan meredam konflik social. Keempat, Memenuhi Persyaratan Jabatan. Membantu ASN memenuhi standar kompetensi sosial-kultural yang dibutuhkan untuk jenjang jabatan tertentu sesuai ketentuan perundang-undangan. Kelima, Menggali Lesson Learned Pengelolaan Konflik. Menguatkan pemahaman tentang pengelolaan keberagaman budaya melalui pendekatan bina damai.

Nilam Nur Azizah, menekankan pentingnya peran ASN dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. “Indonesia merupakan negara pluralis dengan keragaman adat, budaya, bahasa, dan latar belakang sosial ekonomi. Karena itu, diperlukan sikap dan perilaku ASN yang menghargai perbedaan dalam pelayanan publik bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya

Pelatihan sosial kultural ini bertujuan untuk membekali ASN dengan pemahaman dan keterampilan yang mendalam terkait sensitivitas sosial. “ASN diharapkan mampu menjadi jembatan komunikasi, mediator konflik, serta agen pemersatu dalam dinamika sosial kemasyarakatan,” tegasnya.

Tata kelola pemerintahan yang baik membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, tidak hanya secara intelektual dan teknis, tetapi dari sisi manajerial dan sosial kultural. Pelatihan ini menjadi tindak lanjut dari Training of Trainers (ToT) Sosial Kultural yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, fasilitator dalam pelatihan ini merupakan para widyaiswara yang telah mengikuti pelatihan ToT tersebut. “Kami harap, Bapak/Ibu peserta dapat memberikan masukan sebagai bentuk feedback atas pelaksanaan pelatihan ini,” tuturnya.

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu: Menjelaskan kecerdasan emosi dalam konteks keberagaman; Membangun toleransi dan komunikasi antarbudaya; Melakukan pemetaan potensi dan pengelolaan konflik sosial-budaya; Melakukan mediasi konflik; Menjelaskan peran kerukunan umat beragama dalam bina damai; Mengelola konflik melalui pendekatan bina damai; Menyusun rencana aktualisasi pengelolaan konflik keberagaman budaya; Menerapkan praktik resolusi konflik secara inklusif dan kolaboratif.

Dengan harapan agar pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga dapat memberikan dampak nyata secara pribadi dan sosial. Dengan pelatihan ini, Pusbangkom MKMB berharap ASN Kementerian Agama semakin siap menghadapi kompleksitas tantangan sosial budaya dalam tugas pelayanan publiknya secara inklusif dan humanis.

“Karena kita berhubungan langsung dengan masyarakat yang majemuk, maka pelatihan ini menjadi bagian dari upaya sistematis dalam mewujudkan ASN yang profesional, berintegritas, dan memiliki kepedulian sosial,” paparnya

Dalam pemaparannya, Neneng Maria Kiptyah menjelaskan bahwa perdamaian hanya dapat tercapai jika setiap individu merasa aman, terbebas dari rasa takut atas kekerasan, serta memiliki akses dan partisipasi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

Paling tidak ada empat faktor utama penyebab konflik menurut perspektif sosiologis: Pertama, Mentalitas Nilai Keteraturan (Emile Durkheim) – Ketika keteraturan masyarakat terganggu, akan muncul solidaritas berbasis kebencian. Kedua, Aliensi Persaingan Sumber Daya (Karl Marx) – Konflik timbul karena perebutan kekuasaan dan sumber daya yang terbatas. Ketiga, Perjuangan Status (Max Weber) – Individu dan kelompok saling bersaing demi pengakuan status sosial dan pengaruh kekuasaan. Keempat, Superioritas Kewenangan atau Otoritas (Ralf Dahrendorf) – Ketimpangan pandangan antara pemegang otoritas dan kelompok lain sebagai inferior memicu konflik.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengirimkan tiga peserta dalam pelatihan ini, Usep Dedi Rostandi, (Direktur Eksekutif Rumah Moderasi Beragama), Cucu Setiawan (Ketua Program Studi Tasawuf Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin), Eko Agus Purwanto (Staf Rumah Moderasi Beragama).

Menurut Cucu Setiawan, pelatihan ini memberikan bekal strategis bagi pejabat administrasi untuk memahami dinamika sosial dan membangun kerukunan umat beragama secara konstruktif. “Rangkaian materi mencakup konsep dasar perdamaian, analisis konflik sosial dan budaya, peran kerukunan umat beragama dalam menciptakan bina damai, serta pendekatan-pendekatan damai dalam penyelesaian konflik,” jelasnya, Kamis (26/6/2025).

Selain materi dari para pakar, peserta mendapatkan pembimbingan langsung dari mentor yang memberikan arahan praktis dalam menghadapi dinamika sosial di lingkungan kerja dan masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang aktif mendorong nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan kohesi sosial di tengah masyarakat.

“Pelatihan Teknis Sosial Kultural Jenjang II ini merupakan bentuk nyata komitmen Pusbangkom MKMB Kementerian Agama dalam memperkuat kapasitas ASN dalam menghadapi tantangan sosial dan kultural yang semakin kompleks,” bebernya.

Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam membekali ASN dengan perspektif damai, keterampilan manajemen konflik, dan kecakapan membangun kerukunan di tengah masyarakat majemuk. Dengan pendekatan sosiologis yang menyeluruh dan materi yang aplikatif, pelatihan ini menegaskan pentingnya peran ASN sebagai agen bina damai dalam menjaga keutuhan dan harmoni bangsa. “Karena ASN berhadapan langsung dengan masyarakat majemuk, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mewujudkan ASN yang profesional, berintegritas, dan memiliki kepedulian sosial,” pungkas Nilam Nur Azizah.


Tags:

UIN

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
UM-PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan