Pekalongan (Pendis) – Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UTIPD) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan adakan pemaparan Rencana Induk Teknologi Informasi (RITI) UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan pada Senin, 9 januari 2023 di Ruang Rapat Lt.3 GPT. Acara ini diikuti seluruh pimpinan di UIN Gus Dur serta tim dari PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Rektor UIN Gus Dur Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan harapan besar atas adanya pemaparan RITI ini. “Asesmen yang telah dilakukan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap kondisi kampus terkait program transformasi digital yang sudah dicanangkan,” ungkap Prof. Zaenal. Ia juga berharap ke depannya dengan menggunakan RITI ini bisa menjadi acuan pengembangan UIN, terutama terkait digitalisasi kampus yang komprehensif dan sesuai dengan Industri 4.0.
Menurut Kepala UTIPD, H. Ahmad Rosyid, S.E., M.Si, CA, Akt., dokumen ini merupakan hasil assessment dan evaluasi yang dipandu oleh tim dari PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. yang dilaksanakan sejak bulan Oktober tahun 2022. “Ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam perencanaan, mengembangkan, mengelola, dan mengevaluasi seluruh kegiatan terkait teknologi informasi,” tegasnya.
Dalam Pemaparan RITI, Perwakilan PT. Telkom Indonesia Yanuar Firdaus S.T., M.T., menyampaikan konsep Pendidikan 4.0 adalah ditandai dengan penggunaan teknologi yang berfokus kepada student journey sehingga menghasilkan inovasi. Ia juga menyampaikan berdasarkan hasil asesmen tingkat kematangan digital dan proses transformasi digital, UIN setidaknya telah berada pada level baseline yaitu persyaratan-persyaratan dasar dan utama sudah terpenuhi.
Namun yang menjadi catatan adalah perlu adanya optimalisasi setiap investasi teknologi informasi yang telah dilakukan, di samping pada sisi tata Kelola IT perlu ada beberapa kebijakan yang perlu dibuat pada level Pimpinan UIN.
Setelah pemaparan RITI, kegiatan ini dilakukan dengan diskusi. Dalam diskusi ini, Wakil Dekan 2 FEBI, Dr. AM. Muh. Khafidz Ma`shum, M.Ag, menyampaikan perlu adanya digital awareness dengan sudut pandang bahwa setiap teknologi informasi yang hadir sudah sepatutnya berfokus pada konsumen utama perguruan tinggi, yaitu mahasiswa, sehingga keberadan teknologi informasi akan mempermudah setiap pelayanan yang seharusnya didapatkan mahasiswa.
Sedangkan Kepala LP2M Prof. Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag., juga menyampaikan diperlukan komitmen dari tingkat pimpinan sampai tingkat pelaksana teknis agar pelaksanaan transformasi digital berjalan lancar. “Selain itu harapannya semua proses ini dapat menghasilkan satu data yang kemudian dapat dipakai bersama oleh seluruh stakeholder,” kata Prof. Imam.
Bagikan: