Kudus (Pendis) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus kembali mendapatkan kehormatan menjadi pembicara skala nasional, dalam zoom meeting bertema “Markplus Goes to Campus” yang difasilitasi oleh salah satu Konsultan Marketing terkenal dan mempunyai reputasi nasional, yaitu PT.MarkPlus.inc. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022, bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
PT MarkPlus, Inc sendiri didirikan oleh Hermawan Kartajaya sejak 1990 yang merupakan pakar pemasaran berkewarganegaraan Indonesia. Sejak 2002, Kartajaya menjabat sebagai Presiden World Marketing Association dan oleh The Chartered Institute of Marketing yang berkedudukan di Inggris ia dinobatkan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing.
Salah satu prestasi Markplus di dalam negeri adalah ditunjuk oleh lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pemetaan dan mengawasi risiko korupsi di kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Kerja sama mereka diberi nama Survei Penilaian Intergritas (SPI) 2021. SPI 2021 diperuntukkan untuk meningkatkan kesadaran risiko korupsi dan perbaikan sistem antikorupsi.
Rektor IAIN Kudus, Abdurrahman Kasdi dalam presentasinya menyatakan IAIN Kudus merupakan institusi yang sedang berkembang pesat. IAIN Kudus memiliki jumlah mahasiswa yang cukup signifikan dan besar, juga dosen dan tendik yang berkualifikasi Doktor (S3) dan Guru Besar (Profesor).
“Tidak hanya SDM, luas lahan yang cukup untuk pengembangan gedung kampus dan laboraturium, sarana prasarana infrastruktur teknologi informasi juga menunjang perkuliahan,” ungkap Kasdi.
Rektor juga membeberkan Infrastruktur menunjang system keuangan, kepegawaian, pengelolaan asset dan inventarisasi barang milik negara, dan banyak lagi inovasi teknologi informasi untuk penunjang efektifitas dan percepatan pengembangan kelembagaan.
Dalam paparannya, Rektor juga menyampaikan IAIN Kudus sedang gencar untuk meningkatkan standarisasi pelayanan prima kepada para mahasiswa dan stakeholder. Hal ini dibuktikan dengan peraihan sertifikasi ISO 9001:2015 Quality Management Sytem Requirements.
“IAIN Kudus juga berhasil mendapatkan juara I Pemberitaan bidang Pengawasan, serta mendigitalisasikan pelayanan kepada para mahasiswa salah satunya adalah My Qunselor,” paparnya.
Rektor menjelaskan, My Qunselor merupakan suatu aplikasi berbasis android yang dirancang untuk pelayanan berupa e-konseling untuk menfasilitasi konsultasi konseling antara dosen dan mahasiswa tanpa berbatas waktu dan tempat.
“IAIN Kudus juga mempunyai prestasi yang sangat membanggakan berupa jurnal terakreditas Q1 Scopus yang pada tahun 2022 menduduki peringkat 3 (tiga) Asia Kategori Religious Studies Q1pada tiga kategori (Religious Studies, History, Cultural Studies),” terangnya.
Dengan bekal mumpuni tersebut, tutur Kasdi, transformasi IAIN menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) menjadi suatu keniscayaan dan keyakinan yang besar. Pengembangan lembaga menuju ke UIN akan menjadikan sumbangsih yang besar bagi daerah juga instansi Kementerian Agama.
“Perubahan bentuk tersebut dilakukan untuk pengembangan pendidikan Islam dan merespon kemajuan modernisasi, otonomisasi, dan globalisasi dan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta proses integrasi keilmuan Agama Islam dengan sains serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,” pungkasnya.
Bagikan: