Dirjen Pendis Berikan Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana ke-81 UINSU

Senin, 20 November 2023 12:10 WIB
Pendis

Dirjen Pendis Berikan Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana ke-81 UINSU.

Medan (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan pidato sekaligus orasi ilmiah  pada acara Dies Natalis ke-50 dan Wisuda Sarjana ke-81 UINSU di Gelanggang Mahasiswa, kampus I Jalan Sutomo Ujung, Medan, Minggu (19/11/2023).

Ia mengpresiasi Prof Nurhayati sebagai rektor perempuan yang mampu menyelesaikan berbagai masalah dan bangkit menjadi kampus yang dibanggakan masyarakat Sumatera Utara, sekaligus menguatkan tekad kampus Islam ini sebagai pengawal peradaban. Ia menyaksikan, Rektor Prof Nurhayati yang diamanahkan pada Mei lalu, namun sudah banyak memberikan solusi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang menganggu pada ruang-ruang pembelajaran kita.

Dalam orasinya, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini menyampaikan, dies natalis dan Milad ke-50 UINSU Medan ini merupakan giat sarat makna, sebagai ruang refleksi dan evaluasi dari kedirian UINSU Medan yang beriringan dengan Wisuda Sarjana ke-81. “Dies natalis, milad atau ulang tahun ini dimaknadi sebagai deret bilangan waktu, alat ukurnya tergantung dari eksistensi dari organisasi yang merayakan,” ujarnya.

Dirjen Pendis mengajak bersama, untuk merenung bahwa kedirian UINSU Medan bersamaan dengan keinginan untuk menciptakan insan yang mampu mengkhidmatkan dan mendarmabaktikan diri untuk kehidupan bermasyarakat. “Hakikat berdirinya UINSU adalah untuk menjadi pengawal perabadan. Dalam dunia muslim biasa disebut sebagai aktor pencerah atau dalam istilah lain kehadiran UINSU harus menjadi sosok atau figur ustadz,” urainya.

USTAD, sebagai suatu akronim, jelasnya, hadir sebagai sosok guru yang mencerahkan kehidupan bangsa. Yang dimulai dengan ushuluddin atau pondasi agama. Setelah pondasi kuat, lalu akan terbentuk tatanan norma atau hukum dalam hidup bermasyarakat yang disebut dengan syariah. Kemudian, gagasan dan konsep syariah harus diajarkan dalam ilmu tarbiyah, lalu terbentuknya suatu peradaban.

Lalu, ketika ada peradaban, maka harus diteruskan, disebarluaskan dengan kekuatan dakwah dan syiar. “Jadi dimulai dengan ushuluddin, syariah, tarbiyah, adab dan dakwah, maka sudah lengkaplah kita. Semua ini dimulai dan berpondasi pada komunitas ushuluddin,” tukasnya, sembari menyapa ribuan lulusan yang diwisuda dari Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Membawa semangat center of excellent, Prof Ali Ramdhani mengharapkan UINSU tidak hanya menjadi menara gading yang elok dan enak dipandang. Namun UINSU harus menjadi mercusuar yang mampu menerangi dan mampu menunjukkan arah bagi mereka yang mencari peradaban. “Kampus sebagai pengawal peradaban, bertugas memanusiakan manusia dan memuliakan manusia, maka layak ketika kita bercerita tentang objek dan subjek yang ingin kita tingkatkan kualitasnya ialah merujuk pada manusianya. Jadi mari kita merenungi tentang sisi-sisi kemanusiaan,” imbuhnya.

Menilik kajian tentang manusia, maka akan diawali dengan definisi atau pengertian-pengertian. Dari berbagai referensi klasik, Dirjen Pendis paparkan bahwa sesungghnya, manusia adalah hewan yang berakal. Pada zaman pertengahan, populer pula istilah ‘aku berpikir, maka aku ada’ hingga dari referensi biologi, manusia sebagai homo sapiens yang juga menjelaskan manusia sebagai makhluk yang mampu berpikir, punya kebijaksanaan dalam tatanan kehidupan sosial.

Dari tiga definisi tersebut, jelasnya, maka bermuara pada pemahaman bahwa eksistensi manusia terletak pada kemampuannya untuk mendayagunakan dan mengoptimalkan akalnya dalam menjalani kehidupan. Saat ini, dengan senang dan semangat melaksanakan hal yang subtantif pada sisi kemanusiaan. Prof Ali menegaskan, letak eksistensi manusia bukan pada wujudnya, tapi adalah bagaimana manusia menggunakan daya pikirnya.


 

Mengutip perkataan Umat bin Khattab, ia menjelaskan, bahwa mahkota seseorang adalah ilmu, derajat seseorang adalah dari pemahaman dan pengamalan agamanya serta kehormatan seseorang terletak pada budi pekertinya. Jadi dengan ilmu, pemahaman dan pengamalan serta budi pekerti dimaksud harus terekspresikan pada seluruh lulusan atau sarjana UINSU yang kali ini diwisuda.

Dalam referensi lain, lanjutnya, 70 persen tubuh manusia merupakan air, dari hal ini maka lulusan harus memberikan yang terbaik dan penghormatan utama bagi penyumbang air utama dalam perjalanan hidup yaitu kehadiran ibu. Sebagai sosok yang paling berjasa dalam hidup kita dan penyumbang sedikitkan lima jenis air dalam tumbuh kembang kita.

Ia memaparkan, lima jenis air yang dimaksud yaitu air ketuban yang diberikan untuk tumbuh janin yang tidak bisa digantikan, lalu ibu memberikan air darah, kalsium dan nutrisi lain untuk tumbuh kembang janin hingga kokoh. Lalu setelah lahir ibu persembahkan air susu sebagai saripati dari apa yang ia makan sebagai nutrisi utama. Keempat, air keringat yang mengantarkan setiap jejak pertumbuhan anak dan air mata yang ibu jatuhkan saat melafalkan dan melangitkan doa kepada Allah SWT.

Maka dari itu, Prof Ali menyampaikan, patutlah bersyukur atas pencapaian sejauh ini juga karena dukungan orangtua. Jangan sampai rasa syukur kita tertolak di langit karena tidak bisa bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang yang berkontribusi, mendukung dan membantu kita atas segala kenikmatan yang diperoleh. Ialah ibu, ayah, keluarga, rekan-rekan, dosen hingga rektor sehingga lulusan sampaikan pada pencapaian akademik ini.

Prof Ali mengarahkan, agar lulusan menjadi manusia yang bermartabat. Setelah prosesi wisuda ini agar mendatangi ibu dan ucapkan terima kasih atas segara rawatan dan ruwatan yang ia berikan, sehingga bisa pada titik pencapaian ini. Berkaitan tema budaya mutu unggul dan transformasi digital, Prof Ali menegaskan, himpunan kata ini sebagai ekspresi dari keinginan dalam mengadaptasi suatu perubahan kehidupan.

Dengan kata kunci perubahan dalam kehidupan, katanya, jika ingin berada para poros mainstream dari alur kehidupan, bukan pada pojok-pojok peradaban dan sudut-sudut kemajuan, maka harus mempunyai kemampuan beradaptasi. Mengutip beberapa ungkapan, di antaranya seluruh spesies akan punah, kecuali bagi yang responsif terhadap perubahan. Lalu eksistensi manusia ditentukan dari kemampuan untuk berubah dan ungkapan sahabat yang menjelaskan ajari anakmu sesuai dengan zamannya, sebab zamanmu berbeda dengan zamanmu. Maka dari situ, disimpulkan bahwa adaptasi adalah suatu keniscayaan.

Prof Ali mengajak, gelar sarjana jangan jadi alasan untuk terjebak dalam zona nyaman karena merasa cukup dengan kompetensi saat ini. Namun harus terus berproses dan belajar, karena berhenti belajar adalah kematian yang hakiki. Hal ini sejalan dengan perintah agama untuk belajar dari buaian hingga ke liang lahat. “Juga sering diucapkan ulama kita, bahwa teruslah belajar, sebab dari hidup kita belajar dan dari belajar kita hidup,” tandasnya.

“Ingatlah, orang yang terpelajar itu hanyalah pemilik masa lalu, tapi orang yang terus belajar adalah orang-orang yang memiliki masa depan,” pungkasnya sembali ucapkan tahniah dan selamat kepada ribuan lulusan yang diwisuda dan apresiasi telah mempercayakan kampus Islam atau PTKIN sebagai tempat mendapatkan pendidikan tinggi.


Direktur PTKI Ditjen Pendis Ahmad Zainul Hamdi

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI  Ahmad Zainul Hamdi, dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, bahwa di PTKI jajarannya terdapat UIN yang kredibel karena mampu menyesuaikan perkembangan dan menghadapi berbagai tantangan. “Saya baru mengatahui, di bawah Dirjen Pendis dan Direktorat PTKI, ternyata ada salah satu UIN terhebat di Indonesia, yaitu UIN Sumatera Utara Medan,” imbuhnya.

Ia menegaskan, agar lulusan tidak kehilangan passion terhadap ilmu. Menyampaikan suatu dalil dengan makna jadilah orang yang berilmu, jika tidak bisa, jadilah orang yang belajar (pembelajar), jika tidak bisa maka jadilah orang yang mendengarkan ilmu. Jika tidak bisa maka jadilah orang yang mencintai ilmu. Tapi jangan jadi orang yang bodoh, maka akan menjadi orang yang rusak dan binasa. Ungkapan ini bermuara pada dua pilihan, menjadi golongan orang yang bodoh dan binasa, atau menjadi berilmu dan diangkat derajatnya.

Senada, Zainul juga menyampaikan tahniah dan selamat kepada para lulusan yang diwisuda kali ini. Ia mengharapkan terus melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Diketahui pada wisuda sesi ketiga ini, mewisuda 689 lulusan dari FST dan FUSI. Dari lima sesi prosesi wisuda kali ini, jumlah wisudawan yaitu 4.495 orang dari delapan fakultas dan satu program pascasarjana. (Humas UINSU)


Bagikan:







Pendis
SIMPATIKA

Sistem Pendataan Informasi Tenaga Kependidikan

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah