Padang (Pendis) --- Empat dosen Fakultas Adab da Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh mempresentasikan hasil penelitiannya pada ADIA Annual International Conference 2023. Kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 4-6 Juni 2023.
Konferensi internasional yang bertajuk "Memikirkan Kembali Paradigma Studi Humaniora di Era 5.0: Menafsirkan Bahasa, Budaya, dan Literasi dalam Memperkuat Moderasi Keagamaan" dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Keempat dosen tersebut yakni, Putra Hidayatullah dari Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), Nurchalis Sofyan dari Prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Nazaruddin dan Ruslan dari prodi Ilmu Perpustakaan.
Selain mempresentasikan penelitian, Nazaruddin yang juga sebagai Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh tampil sebagai Keynote Speaker pada Rapat Kerja Nasional (Raker) Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan (ASDIP) PTKI tahun 2023.
Tema yang dibahas Nazaruddin dalam konferensi internasional ini tentang Urgensi Literasi Digital Hadapi Digital Amnesia di Era Artificial intelligence.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Syarifuddin menjelaskan bahwa Forum Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) merupakan pertemuan Forum Dekan dan Asosiasi Dosen Ilmu-Ilmu Adab (ADIA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya.
"Pada ADIA di Padang tahun ini, kita mengirim delapan dosen untuk berpartisipasi aktif sebagai peserta dan pembicara pada Annual International Conference 2023," kata Syarifuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6) di Padang.
Lebih lanjut, kata Syarifuddin berdasarkan hasil diskusi dalam forum konferensi tersebut menegaskan bahwa paradigma ilmu humaniora harus terbuka dan adaptif terhadap teknologi dan perubahan-perubahan baru, dan menjalin kolaborasi yang melampaui batas disiplin ilmu.
Hal ini, kata Syarifuddin Seperti yang disampaikan Presiden Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab (ADIA), Dr M Faisol dalam sambutanya saat pembukaan bahwa kajian humaniora perlu mampu beradaptasi dengan cepat dan mengambil manfaat dari perkembangan teknologi untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam.
“Revolusi Sosial 5.0 memberi kita peluang dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai akademisi dan peneliti di bidang humaniora, adalah tanggung jawab kita untuk beradaptasi dan berkembang, untuk tetap relevan dan berpengaruh dalam membentuk wacana masyarakat”, ujarnya.
Konferensi tahunan ADIA ini dihadiri oleh beberapa narasumber, pakar, dan ilmuwan terkenal dalam bidang ilmu-ilmu adab dan humaniora, di antaranya Prof Dr Moh Roslan Bin Mohd Nor dari Malaya University, Dr Suryadi MA dari Leiden University Prof Dr Nurdin Laugu SAg SS MA, Presiden ASDIP Dr M Faisol, dan Dr Abdul Hamid dari Omdurman Islamic University.
Sementara perwakilan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dipimpin langsung Dekan Syarifuddin. Turut serta dalam rombongan tersebut, Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan Nazaruddin, Wakil Dekan II Sanusi, Ketua Prodi SKI Hermansyah, Ketua Prodi BSA Sumardi, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Mukhtaruddin dan sejumlah dosen prodi yang berkesempatan mempresentasikan hasil penelitiannya pada ADIA Annual International Conference 2023. []
Tags:
ADIABagikan: