Pekalongan (Pendis) - Dalam rangka pembinaan anggota, DWP UIN Gus Dur gelar dialog interaktif mengundang narasumber Penasehat DWP Kementerian Agama RI Hj. Eny Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua DWP Kementerian Agama RI Hj. Farichah Nizar Ali. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 27 Oktober 2022 di Ruang Rapat lantai 3 Gedung FEBI (Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam) Kampus 2 UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rowolaku Kajen.
Mengambil tema “Peran Dharma Wanita dalam Meningkatkan Ketahanan Keluarga Bebas Dari Korupsi Di Era Digital”, kegiatan dialog interaktif ini terlaksana berkat kerja sama antara DWP dan PSGA UIN Gus Dur Pekalongan. Pada kesempatan ini, Ketua DWP UIN Gus Dur Pekalongan Hj. Hariroh Zuliyanti, S.Ag mengatakan, Dharma Wanita adalah organisasi yang berdaya dan memberdayakan. “Dalam hal ini pembinaan perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik,” ungkapnya. Hariroh berharap bimbingan dan dukungan dari DWP Kemenag RI agar program-program DWP UIN Gus dur terus eksis dan semakin menebar kemanfaatan.
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kementerian Agama Farichah menyampaikan kepada peserta dialog untuk memanfaatkan kesempatan dalam menuntut ilmu dan menyambung silaturahim dalam kegiatan ini. “Kesempatan ini untuk memajukan DWP, harapannya teman–teman DWP bisa mengaplikasikan ilmu yg akan disampaikan Bu Eny,” tuturnya. Farichah mengatakan, DWP UIN Gus Dur agar memanfaatkan segala peluang yang ada untuk mengoptimalisasi program dharma wanita. Farichah berpesan kepada DWP agar terus produktif dan meningkatkan kreativitas dalam membuat program. “Dari program yang dirancang, harapannya dapat mengaplikasikan program dharma wanita di level universitas dan fakultas secara baik,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Farichah mengajak peserta untuk menanamkan sikap anti korupsi mulai dari lingkungan keluarga. “Mari kita ikut berperan aktif di keluarga untuk bisa menjadi contoh dengan menanamkan sikap anti korupsi pada anggota keluarga kita. Salah satu contohnya, jika anak kita ingin menggunakan mobil dinas, maka kita harus melarangnya, hal ini untuk menanamkan sikap anti korupsi,” pesan Farichah.
Di kesempatan yang sama, Hj. Eny Yaqut Cholil Qoumas mengatakan banyak peran yang bisa dilakukan oleh perempuan dalam membentuk resiliensi dan ketahanan keluarga. “Sebagai contoh saat masa pandemi kemarin, keluarga posisi tidak stabil. Perempuan hebat akan mengambil perannya untuk mempertahankan keluarga dari krisis dan pandemi yang terjadi,” ungkap Eny. Ia menambahkan bahwa ketahanan keluarga tidak hanya dilihat dari segi ekonomi saja namun juga dari segi material, psikis, mental dan spiritual untuk mewujudkan keluarga yang hormonis.
Eny menyampaikan, tahun ini sudah memasuki era kemasyarakatan 5.0 yang merupakan sebuah era di mana manusia telah menemukan pola baru dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi begitu cepat sehingga turut mempengaruhi kehidupan manusia dengan lingkungan sosialnya. “Saat ini kita sudah masuk era kemasyarakatan 5.0 yang merupakan penyempurnaan 4.0 dan diharapkan kita bisa mengontrol teknologi bukan kita yang dikontrol. Sekarang diharapkan teknologi yang membantu dan memudahkan hidup kita,” ucapnya. Ia berharap pertemuan yang berkesan ini akan meninggalkan memori dan dampak yang positif.
Bagikan: