Pendis (Malaysia) -- UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersinergi dengan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Kampus Puncak Alam dalam ekspedisi community engagement yang memukau, menggelar “Expedicom-UCS International Community Engagement Siri 2” di APM Youth Center, Sungai Besar, Selangor, Jumat (10/5/2024).
Acara yang menarik minat masyarakat sekitar Sungai Panjang ini menawarkan kursus praktis dalam pembuatan sabun organik ecoenzyme. Kegiatan ini merupakan bagian kedua pada pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD).
Dalam rangkaian acara yang dikoordinasikan oleh Ts.ChM Wan Zuraida binti Wan Mohd. Zain ini, Syaidatusyida dari Fakulti Sains Gunaan dan Siti Alwani dari Fakulti Farmasi UiTM Puncak Alam memulai dengan pemaparan mengenai komponen sabun dan kesihatan serta keselamatan sabun.
Sementara Neneng Windayani dari UIN Bandung menyampaikan materi mengenai aspek titik kritis kehalalan sabun (detergen).
Sebelumnya dilakukan analisis untuk menemukan kekuatan, membangun kolaborasi, dan pemetaan aset yang dimiliki komunitas masyarakat Sungai Panjang, Sabak Bernam termasuk pembuatan ecoenzyme dari limbah kulit melon (buah melon salah satu produk unggulan Selangor) untuk digunakan pada tahapan berikutnya.
“Kolaborasi ini menjadi bukti konkret rekognisi internasional yang kuat antara kedua institusi, dengan harapan dapat menjalin kerjasama jangka panjang yang bermanfaat,” tegasnya, Sabtu (11/5/2024).
Tak hanya berhenti di Malaysia, kegiatan ini diagendakan di wilayah Indonesia, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemberdayaan masyarakat. “Keterlibatan mahasiswa dari kedua universitas menjadi kunci utama, dengan pengalaman lapangan yang tak ternilai harganya. Praktik pembuatan sabun organik secara berkelompok menjadi salah satu poin penting dalam penguatan kursus ini,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh tim Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang dipimpin Wakil Dekan I, Irawan, bersama Tim dari Jurusan Pendidikan MIPA FTK dan Prodi Magister Tadris IPA Pascasarjana UIN Bandung, menambah kesan kerjasama yang solid.
Profesor Madya Siti Sabariah Buhari sebagai koordinator Pengurusan dan Penyelidikan UiTM Cawangan Selangor menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari perkhidmatan UiTM untuk kemajuan penduduk dan wilayah Sabak Bernam sebagai UiTM Living Lab@, “dalam konteks international community engagement ini juga mewujudkan kerjasama yang semakin erat dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” paparnya.
Kegiatan ini direncanakan dilanjutkan ok
dengan seri berikutnya sesuai dengan pendekatan ABCD secara utuh.
Para peserta sangat antusias, terlihat dari semangat mereka mengerjakan hands on serta mengajukan sejumlah pertanyaan terkait berbagai jenis sabun yang akan mereka buat menggunakan bahan baku dan bahan tambahan lokal dari tempat masing-masing.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemangku wilayah Sabak Bernam, Tuan Mohd Azreen bin Ariffin Timbalan Yang Dipertua Majlis Daerah Sabak Bernam dengan sudi merasmikan majlis. Encik Hairudin Pegawai Dari Sabak Bernam Development Area (Sabda), Encik Zaki dari pihak Menteri Besar Incorporated MBI yang sentiasa menyokong semua program living lab@ Sabak Bernam, Bella dari Nazbell Cottage dan Tim Sungai Panjang Agro Tourism (SPAT) serta para peserta yang kekal komited sejak seri pertama.
Tags:
Kursus Sabun Organik Ecoenzyme Pendekatan ABCD Model Rekognisi Internasional UIN Bandung – UiTM Cawangan SelangorBagikan: