Tanjungpinang (Kemenag) Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Dalam rangka mengintegrasikan pembelajaran teoritis dan kontekstual, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan Studi Lapangan Penulisan Al-Qur’an Tulis Tangan di Negeri Melayu Pulau Penyengat, pada Senin, 9 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran Mata Kuliah Studi Quran dan Hadits yang diampu oleh Mhd. Abror, M.Ag., dan diikuti oleh seluruh mahasiswa semester II A Prodi PIAUD. Kegiatan studi lapangan ini berlangsung di Masjid Raya Sultan Riau–Pulau Penyengat, yang dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Islam di Kepulauan Riau dan menjadi tempat tersimpannya mushaf Al-Qur’an tulisan tangan karya ulama terdahulu. Para mahasiswa mendapatkan bimbingan langsung dari Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), H. Raja Al Hafiz, yang memandu penelusuran sejarah penulisan mushaf dan nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalamnya. Dalam keterangannya, Mhd. Abror, M.Ag. menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pembelajaran aktif yang bertujuan memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa. “Kegiatan ini menjadi bagian penting dari implementasi pembelajaran kontekstual dalam Mata Kuliah Studi Quran dan Hadits. Dengan mengunjungi langsung situs sejarah penulisan Al-Qur’an tulisan tangan di Pulau Penyengat, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyaksikan warisan keislaman Melayu yang autentik,” ungkapnya. Integrasi Ilmu dan Warisan Budaya: Mahasiswa Prodi PIAUD STAIN Kepri Kaji Penulisan Al-Qur’an Tulis Tangan di Pulau Penyengat 09 Juni 2025 Oleh: Humas STAIN Kepri 10 Tanjungpinang, Kampus Bersendikan Wahyu Berteraskan Ilmu — Dalam rangka mengintegrasikan pembelajaran teoritis dan kontekstual, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan Studi Lapangan Penulisan Al-Qur’an Tulis Tangan di Negeri Melayu Pulau Penyengat, pada Senin, 9 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi pembelajaran Mata Kuliah Studi Quran dan Hadits yang diampu oleh Mhd. Abror, M.Ag., dan diikuti oleh seluruh mahasiswa semester II A Prodi PIAUD. Kegiatan studi lapangan ini berlangsung di Masjid Raya Sultan Riau–Pulau Penyengat, yang dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Islam di Kepulauan Riau dan menjadi tempat tersimpannya mushaf Al-Qur’an tulisan tangan karya ulama terdahulu. Para mahasiswa mendapatkan bimbingan langsung dari Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), H. Raja Al Hafiz, yang memandu penelusuran sejarah penulisan mushaf dan nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalamnya. Dalam keterangannya, Mhd. Abror, M.Ag. menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pembelajaran aktif yang bertujuan memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa. “Kegiatan ini menjadi bagian penting dari implementasi pembelajaran kontekstual dalam Mata Kuliah Studi Quran dan Hadits. Dengan mengunjungi langsung situs sejarah penulisan Al-Qur’an tulisan tangan di Pulau Penyengat, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyaksikan warisan keislaman Melayu yang autentik,” ungkapnya. Sementara itu, H. Raja Al Hafiz selaku Ketua DKM Masjid Raya Sultan Riau menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan akademik ini. “Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa STAIN Sultan Abdurrahman Kepri. Semoga kegiatan ini menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan Islam, khususnya dalam pelestarian mushaf Al-Qur’an tulisan tangan yang menjadi simbol kecendekiaan ulama masa lalu,” ujarnya. Mahasiswa peserta studi lapangan juga memberikan tanggapan positif atas kegiatan ini. Salah seorang mahasiswa mengungkapkan rasa syukurnya dapat melihat secara langsung peninggalan sejarah Islam di kawasan Melayu. “Kegiatan ini sangat menginspirasi. Kami merasa bangga bisa belajar langsung dari sumber sejarah yang nyata. Dengan bimbingan dosen dan Ketua DKM, kami mendapat wawasan baru tentang pentingnya menjaga dan mengenal warisan Islam lokal,” ujar perwakilan mahasiswa Semester II A Prodi PIAUD. Melalui kegiatan ini, Program Studi PIAUD STAIN Kepri berharap para mahasiswa dapat memahami secara lebih mendalam perkembangan sejarah penulisan Al-Qur’an, khususnya tradisi penyalinan mushaf di dunia Melayu. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan dan kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian mushaf tulisan tangan sebagai bagian penting dari khazanah studi Al-Qur’an. Dengan mengaitkan teori yang telah dipelajari di ruang kelas dengan realitas sejarah dan budaya Islam lokal, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kontekstual terhadap materi pembelajaran, sehingga tercipta integrasi antara ilmu, pengalaman, dan nilai-nilai keislaman. Dengan pendekatan akademik berbasis pengalaman lapangan seperti ini, STAIN Kepri berupaya untuk membentuk lulusan yang tidak hanya memahami ilmu keislaman secara tekstual, tetapi juga menghargai dan melestarikan kekayaan tradisi intelektual Islam yang hidup di masyarakat. (MA/LF/Gby)
Bagikan: