Jakarta (Pendis)-- Dalam rangka menumbuhkan gairah menulis ilmiah, Mahasiswa himpunan Program Studi Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerbitkan jurnal Bestari: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya.
Dekan FITK UIN Jakarta Dr. Sururin menyatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi produktifitas mahasiswa dalam mempublikasikan tulisan, baik yang ilmiah maupun non ilmiah.
"Saya atas nama pimpinan menyambut baik atas kreativitas mahasiswa yang tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar terealisasi,” kata Dekan Sururin, di Kampus UIN Jakarta, Selasa (16/08/2022) kemarin.
Lebih lanjut, Sururin menjelaskan, bahwa dengan terbitnya Jurnal Bestari, akan menjadi kontribusi mahasiswa muslim dalam berdakwah untuk menyebarluaskan serta mendesiminasikan karya-karya agar memberikan pencerahan bagi masyarakat.
"Khususnya pengkaji dan pemerhati bahasa Indonesia karena bagian dari tugas dan tanggung jawab kita semua untuk mengembangkan dan melestarikan ilmu bahasa Indonesia itu sendiri,” papar Sururin.
Sebagaimana diketahui, bahwa Jurnal Bestari sekaligus mendampingi Jurnal Dialektika (Sinta 3) yang sudah ada di PBSI. Pengelola Jurnal Bestari mahasiswa PBSI angkatan 2020 dan 2021, Editor in Chief Fathma Cita Zunurahma(2020 ) maupun Editor Elis Susilawati, Naswah Mirzanty, Oktavianna, dan Selvia Parwati Putri (2020) dan Assitant to Editor-nya Aidahlia dan Rania Rinanta Marito Harahap (2021).
Kepala Program Studi PBSI UIN Jakarta Dr. Makyun Subuki menambahakan bahwa publikasi ilmiah di perguruan tinggi saat ini sudah menjadi keharusan. Artinya, publikasi juga diperlukan untuk menaikan peringkat webomentrik perguruan tinggi yang memiliki indikator, jumlah link yang merujuk pada institusi perguruan tinggi, jumlah kutipan, dan artikel tersebar. "Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa dituntut untuk melakukan publikasi sekaligus pengembangan keilmuan," kata Makyun.
Makyun melanjutkan, bahaw sepanjang 2020–2021, 153 artikel terbit di berbagai jurnal nasional. Lalu, sejak Januari hingga Juni 2022, setidaknya sudah 30-an artikel terbit diberbagai jurnal terakreditasi SINTA. "Hal tersebut memperlihatkan konsistensi mahasiswa dalam mempublikasikan tulisan di jurnal ilmiah.” tukas Kaprodi PBSI UIN Jakarta.
Tito Tri Kadafi mahasiswa yang telah mempublikasikan 6 artikel di berbagai jurnal nasional terakreditasi, mengungkapkan Jurnal Bestari yang dikelola mahasiswa amat bisa jadi bukti untuk membumikan iklim ilmiah.
“Sering kali dunia ilmiah diperkenalkan dengan cara-cara dan tahapan yang kompleks dan hanya lekat dengan mereka yang sudah berprofesi sebagai akademisi, mahasiswa yang cenderung praktis lebih jarang dilekatkan soal itu.” Ujar Tito, mahasiswa berprestasi angkatan 2018 yang baru saja menyelesaikan studi.
“Semoga jurnalnya bisa keberlanjutan dan jadi best practice buat lingkungan mahasiswa di dalam ataupun luar universitas.”Pungkas Tito, mahasiswa lulus dengan IPK 3,98 dan punya segudang prestasi.
Untuk itu, jurnal Bestari mengundang kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi mengirimkan tulisan ke jurnal yang renana akan terbit tiga kali dalam setahun pada Januari, Mei, dan September.
Makyun malanjutkan bahwa kehadiran jurnal Bestari diharapkan makin mendorong riset dan publikasi dikalangan mahasiswa UIN Jakarta, “Kehadiran Jurnal Bestari diharapkan makin mendorong riset dan publikasi mahasiswa, sehingga dinamika kehidupan akdemik semakin maju” pungkas Makyun.
Bagikan: