Sumenep (Pendis) --- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani memberikan lima pesan yang harus dimiliki seorang sarjana. Pesan ini disampaikan Ramdhani saat memberikan orasi ilmiah pada kegiatan wisuda Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) ke XXV yang bertajuk “Orientasi Baru Perguruan Tinggi di Era Metaverse”.
Ramdhani menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dengan membekali lima pilar yang harus dimiliki seorang alumni atau sarjana. Yang pertama integritas yang baik.
“Yakni alumni yang selalu tampil jujur, disiplin dan tahan banting, serta mampu menyapa masyarakat dengan baik,” ungkap Dhani di Sumenep, Sabtu (19/03/2022).
Dijelaskan Ramdhani, pilar kedua yang harus dimiliki seorang sarjana adalah humanisme atau membangun nilai nilai yang humanity. Menurutnya, alumni harus mampu menjadi penanda sejarah, dan merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap sarjana yakni komunitas terdidik untuk memiliki kecerdasan kultural yang lebih baik.
“Pilar ketiga adalah spritualitas, nilai spiritual mengajarkan bahwa semua orang berhak mendapat anugerah dan inayah dari-Nya,” jelasnya.
Menurut Ramdhani, spiritual bisa diwujudkan pada rasa syukur karena telah melalui jenjang hingga mencapai gelar sarjana. Hal ini ditegaslkan karena tidak semua orang bisa merasakan menjadi seorang sarjana.
Selanjutnya, pilar yang harus dimiliki alumni ialah adaptability atau kemampuan manusia untuk menyelaraskan diri dan berdialog dengan lingkungan strategis di sekitarnya, tanpa kehilangan identitasnya. Dan pilar yang terakhir adalah nationality, yakni seorang alumni harus mengajarkan kecintaan pada tanah air.
Ramdhani juga berpesan kepada seluruh wisudawan agar terus semangat belajar, karena masa depan diraih dengan cara terus belajar. “Orang terpelajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar yang akan menjadi pemilik masa depan,” tegasnya.
Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) wilayah IV, Masdar Hilmy dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada hari ini para wisudawan sudah dinyatakan lulus dan harus siap untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk masyarakat, negara, bangsa dan agama.
“Jangan sampai ketika anda kembali kepada keluarga dan masyarakat tidak ada bedanya antara anda sebagai mahasiswa dan anda sebagai sarjana, anda harus lebih mencerminkan kewibawaan,” tegasnya.
Masdar menegaskan bahwa seorang sarjana harus mampu mengadaptasikan diri dengan situasi dan kondisi masyarakat, dan senantiasa terus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas keilmuannya.
Diakhir sambutannya, Masdar meminta kepada seluruh wisudawan atau sarjana untuk tidak pernah menganggap dirinya selesai dengan pencarian ilmu atau menghilangkan kebodohan dengan berhenti belajar, karena itu merupakan awal dari kehancuran seorang manusia.
Bagikan: