Pekalongan (Pendis) – Driasmara Paksi Satriatama, mahasiswa program studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menjadi salah satu partisipan dalam program Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN KNMB) di Kampung Karyabumi Besum Distrik Nambluong, Kabupaten Jayapura, Papua pada bulan Juli hingga Agustus tahun ini.
Kampung Karyabumi Besum diapit oleh 7 Kampung Orang Asli Papua sehingga Kampung Karyabumi Besum tepat dijadikan sebagai laboratorium toleransi dan moderasi beragama Kelompok Kuliah Kerjan Nyata Moderasi Beragama (KKN MB) Kampung Karyabumi Besum. Penduduk Kampung Karyabumi Besum merupakan transmigran dari Jawa dan Sulawesi Selatan.
Mahasiswa asal Kabupaten Pemalang ini menuturkan mahasiswa KKN KNMB mengatakan seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan diperlukan juga peningkatan kualitas toleransi dan moderasi beragama agar hubungan antar masyarakat berbagai etnis tetap harmonis. Mahasiswa KKN KNMB bekerjasama dengan Pemerintah Kampung Karyabumi Besum, DPRD Kabupaten Jayapura, serta masyarakat dari berbagai Kampung mendirikan tugu moderasi. Dengan adanya tugu moderasi diharapkan kedepan toleransi dan moderasi beragama dapat terus tertanam kuat di tengah masyarakat sehingga dapat hidup rukun dan terhindar dari berbagai konflik.
Dalam satu Pengajian yang diadakan Tim KKN untuk berbagai kalangan dan usia yang melibatkan tiga distrik yakni Distrik Namblong, Distrik Nimboran, dan Distrik Nimbokrang, Drias berkesempatan menyampaikan materi tentang memupuk toleransi dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, “Moment memperingati hari kemerdekaan sangat tepat untuk memupuk moderasi beragama mengingat masyarakat Papua dan Transmigran memiliki perbedaan agama yaitu Kristen dan Islam, serta hari kemerdekaan juga dapat menjadi penguat toleransi diantara suku yang berada di lembah grime distrik namblong, seperti suku namblong, sanggrangbanu, yang sering berinteraksi dengan suku jawa dan bugis, serta interaksi antar suku lainnya yang diperlukan penguatan toleransi antar suku,” jelas Drias.
Selain itu Drias dan mahasiswa KKN KNMB lainnya bersama ibu-ibu tim penggerak PKK melakukan pengembangan produk Virgin Coconut Oil (VCO) dengan memanfaatkan hasil perkebunan yang melimpah seperti pohon dan buah kelapa yang banyak ditemukan di Kampung ini. Dengan kualitas kemurnian minyak kelapa yang dihasilkan, VCO tersebut cocok untuk perawatan kulit, serta dapat diminum untuk meningkatkan imun tubuh. “Meskipun tanahnya subur, masih diperlukan peningkatan sumber daya manusia untuk mengelola kekayaan alam yang berlimpah, yakni dengan peningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Salah satu cara yang dilakukan kelompok KKN Karyabumi Besum lakukan adalah dengan mengadakan program kerja KKN Mengajar yang berkolaborasi dengan UNICEF,” tutur Drias.
Drias mengatakan, pengelolaan lahan pertanian yang baik menjadikan kampung ini sebagai penghasil padi terbesar dan mendapat julukan lumbung padinya Kabupaten Jayapura. Mahasiswa KKN KNMB yang ditempatkan di Kampung Karyabumi Besum berinisiatif untuk mengadakan program kerja Pembuatan Bedak Lotong yang berasal dari Suku Bugis Makassar Sulawesi Selatan dengan bahan dasar beras yang disangrai hingga menghitam, serta ditambahkan buah pala yang menjadi ciri khas Papua. Dengan bahan bahan alami menjadikan produk tersebut cocok digunakan untuk perawatan kulit dengan masa kadaluwarsa 6 bulan tanpa bahan pengawet.
Bagikan: