Banda Aceh (Pendis) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA di Pendopo Gubernur, Senin (2/12/2024) malam.
Audiensi tersebut membahas persiapan untuk pelaksanaan Aceh International Forum 2024 yang akan menjadi bagian dari rangkaian peringatan 20 tahun tragedi tsunami Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Rektor Mujiburrahman didampingi oleh Kepala PKMB UIN Ar-Raniry Saifuddin A Rasyid yang juga sebagai Ketua Pelaksana Aceh International Forum 2024, Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Nasruddin AS, serta sejumlah perwakilan lainnya termasuk Manager Program dan Kerjasama PKMB Rahmad Syah Putra dan Koordinator Divisi Media dan Publikasi Arkin.
Sementara itu Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA didampingi oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Diwarsyah dan staf ahli gubernur.
Pertemuan tersebut membahas berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Universitas Teuku Umar Meulaboh pada Desember 2024, dalam rangka memperingati dua dekade bencana tsunami yang melanda Aceh.
Koordinator Pelaksana UIN Ar-Raniry Saifuddin A Rasyid menjelaskan bahwa sejumlah acara berskala internasional akan digelar sebagai bentuk refleksi dan pembelajaran pasca-tsunami.
“Aceh International Forum merupakan kegiatan bersama antara Universitas Teuku Umar Meulaboh, UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Pemerintah Aceh dalam rangkaian peringatan 20 tahun tragedi tsunami Aceh,” ungkap Saifuddin.
International Forum yang mengusung tema "Religion, Togetherness and Humanity" akan dilaksanakan pada Senin tanggal 23 Desember 2024 di Anjong Mon Mata Banda Aceh. Forum ini akan mempertemukan tokoh-tokoh terkemuka dari berbagai belahan dunia untuk membahas peran agama dan kebersamaan dalam membangun perdamaian serta menghadapi tantangan kemanusiaan global.
“Pada hari yang sama, juga akan dilaksanakan peluncuran buku “20 Tahun Tsunami Aceh” yang mengabadikan sejarah pasca-tsunami serta perjuangan masyarakat Aceh dalam bangkit kembali,” katanya.
Selain itu, akan ada peluncuran Gedung Pendidikan Tsunami UTU-Jepang yang menandai kerjasama internasional di bidang pendidikan mitigasi bencana.
"Sore harinya diadakan Round Table Meeting dengan tema "Religious Moderation, Humanities, and Global Partnership" yang akan membahas isu-isu krusial terkait moderasi beragama dan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi bencana," ungkapnya.
Pada 24 Desember 2024, seminar bertajuk “Berkelindan Struktur dan Kultur: Sistem Peringatan Dini Tsunami” akan digelar di UIN Ar-Raniry untuk membahas kesiapsiagaan menghadapi tsunami dengan pendekatan budaya dan struktur sosial.
Puncak rangkaian acara ini adalah Aceh International Collaborative Art Exhibition 2024 yang akan digelar pada 25 hingga 29 Desember 2024 di UIN Ar-Raniry dengan pameran seni yang menggambarkan kebangkitan Aceh pasca-tsunami.
Selain itu, program edukasi seperti Pendidikan Dasar tentang Gempa Bumi dan Tsunami juga akan digelar di Universitas Teuku Umar pada 16 Desember 2024 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Pameran Foto 20 Tahun Tsunami Aceh yang akan diselenggarakan di Tsunami Education Center Universitas Teuku Umar pada 19 hingga 30 Desember 2024 juga menjadi sarana untuk mengingatkan publik akan perjalanan panjang Aceh pasca-tsunami.
"Kontes Foto 20 Tahun Tsunami Aceh yang berlangsung mulai 15 November hingga 15 Desember 2024 turut mengundang para fotografer untuk mendokumentasikan momen bersejarah ini," ujarnya.
Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman, menyampaikan harapannya agar Aceh International Forum 2024 dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh dan dunia internasional.
"Melalui forum ini kita ingin memperkuat kesadaran bersama akan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi bencana dan tantangan kemanusiaan global," ujar Mujiburrahman.
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh ini bukan hanya momen untuk mengenang, tetapi juga untuk merefleksikan bagaimana kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, lebih tangguh, dan lebih peduli terhadap sesama.
Rektor juga menekankan pentingnya pendidikan dan kolaborasi internasional dalam mitigasi bencana sebagai bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa depan.
"Kami berharap rangkaian kegiatan ini akan menjadi momentum bagi masyarakat Aceh dan dunia untuk terus belajar dari pengalaman, serta mempererat hubungan dalam upaya pencegahan bencana di masa depan," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyambut positif penyelenggaraan Aceh International Forum 2024.
Safrizal berharap forum ini dapat menjadi ajang internasional untuk memperingati tragedi tsunami sekaligus memperkuat kerjasama dalam penanggulangan bencana global.
Tags:
kampusBagikan: