Jember (Kemenag) - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember resmi memulai kegiatan Asistensi Mengajar luar negeri. Kegiatan pelepasan para peserta Asistensi Mengajar (Asjar) ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) pada Rabu (15/5/2024).
Rektor UIN KHAS Jember, Hepni, mengemukakan beberapa hal yang harus menjadi pegangan bagi para peserta dalam mengikuti program Asjar di luar negeri. Yang pertama adalah soft skill, yaitu akhlakul karimah. "Sebagai calon pendidik, maka yang pertama harus ditampakkan adalah akhlak yang baik," tukas Rektor.
Yang kedua, lanjut Hepni, adalah kompetensi. Ini yang memerlukan beberapa hal meliputi bagaimana strategi dalam mengajar, mewujudkan suasana kondusif di dalam kelas, dan memahami karakter peserta didik.
”Perbaiki bacaan, tontonan, dan pergaulan. Karena ketiganya akan mempengaruhi kualitas diri kita sebagai pendidik. Tunjukkan bahwa orang Indonesia memiliki keunggulan-keunggulan, yang bisa ditandai dengan hati yang tercerahkan dan otak yang tertajamkan," tandasnya.
Rektor mengungkapkan kreativitas baru akan muncul ketika kita mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Selain itu, pentingnya akhlak yang patut dijaga karena bagaimana pun, para mahasiswa turut membawa nama besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dengan triloginya, yakni ukhuwah insaniyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.
Abdul Mu’is selaku Dekan FTIK mengatakan kegiatan Asjar di luar negeri ini merupakan salah satu upaya mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang keguruan, yakni meliputi pedagogik, kepribadian, dan profesional. Nantinya, peserta akan didampingi oleh para guru pamong berpengalaman yang akan membimbing mereka dalam belajar menjadi guru profesional, khususnya praktik pembelajaran di lingkungan yang berbeda.
”Diharapkan nantinya para peserta Asjar akan mendapatkan pengalaman baru serta relasi, Pengalaman dan jejaring sangat penting sebagai modal bagi mereka pada saat menghadapi dunia kerja," katanya.
Bahkan dimungkinkan dari kegiatan ini para alumni Asjar dapat mengembangkan menemukan peluang kerja di Thailand, atau paling tidak mengabdi di lembaga pendidikan yang ada di sana. Sebagaimana dibuktikan oleh beberapa mahasiswa FTIK yang mengikuti program Asjar sebelumnya.
Terakhir, Abdul Mu’is berpesan agar para peserta menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk belajar dan melatih diri. Pastikan ada perubahan positif yang diraih oleh peserta setelah mengikuti program ini. Ia juga berpesan untuk menjaga kondisi tetap sehat dan selalu menjaga nama baik almamater.
Sementara itu, Wakil Dekan I, Khotibul Umam, mengemukakan bahwa program Asistensi Mengajar (Asjar) FTIK sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuannya adalah yang mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri.
Kegiatan Asistensi Mengajar (Asjar) FTIK juga sebagai upaya untuk mengimplemtasikan Visi dan Misi UIN KHAS Jember, yaitu "Menjadi Perguruan Tinggi Islam Terkemuka di Asia Tenggara pada Tahun 2045 dengan Kedalaman Ilmu Berbasis Kearifan Lokal untuk Kemanusiaan dan Peradaban".
Untuk itu kegiatan Asistensi Mengajar (Asjar) FTIK ke depan perlu dikembangkan lagi secara lebih luas baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Misalnya, ke depan Asjar luar negeri tidak hanya dilaksanakan di Thailand saja, namun juga di beberapa negara lainnya di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Kamboja, dan sebagainya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UIN KHAS Jember melalui Zoom Metting, Dekan FTIK, Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan juga para Koordinator Prodi, serta 32 orang peserta Asisten Mengajar berasal dari berbagai program studi di FTIK. Nantinya, Kegiatan Asisten Mengajar akan berlangsung selama 3 bulan terhitung sejak tanggal 16 Mei 2024 s.d 16 Agustus 2024.
Bagikan: