SEMINAR NASIONAL MPI INSYA: Menggagas Rekonstruksi Manajemen Pendidikan Islam antara Tradisi dan Modernitas
Bangkalan (Pendis) –-Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan (INSYA) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Rekonstruksi Manajemen Pendidikan Islam: Antara Tradisi dan Modernitas untuk Kemajuan Pendidikan Daerah," pada hari Minggu siang, 27 April 2025, bertempat di Aula IAI Syaichona Mohammad Choli Bangkalan.
Acara ini menghadirkan dua narasumber inspiratif. Pemateri pertama, Dr. Muhaimin, M.Pd., seorang praktisi pendidikan, penulis, motivator, sekaligus fasilitator Kementerian Pendidikan RI. Sedangkan pemateri kedua, Faisol, mahasiswa semester 8 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, ketua Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan, Administrasi Pendidikan, dan Manajemen Pendidikan Islam Seluruh Indonesia (IMMAPSI) Wilayah III jawa Timur yang telah mengukir banyak prestasi di tingkat nasional dan Jawa Timur, serta dikenal sebagai ahli public speaking.
Seminar diawali dengan ceremonial pembukaan dan berisi beberapa sambutan, di antaranya dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) INSYA, Muhammad Irvan, yang menyatakan dukungan penuh terhadap acara ini sebagai momentum untuk memperkaya wawasan mahasiswa. Disusul sambutan dari Kaprodi MPI, Ahmad Hafsin, M.Pd., yang mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas terselenggaranya seminar nasional yang dihadiri puluhan peserta dari Madura dan Jawa ini, mengingat Prodi MPI sendiri baru berdiri dalam hitungan bulan. Ia menegaskan pentingnya tema ini, terutama bagi daerah-daerah yang manajemen pendidikannya masih perlu banyak perbaikan.
Dekan Fakultas Tarbiyah INSYA, Dr. Hj. Mutmainah, juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia berharap seminar ini menjadi langkah nyata peningkatan mutu pendidikan, khususnya di daerah.
Rektor INSYA, Dr. Fera Andriani Djakfar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat sangat relevan dan bermanfaat di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya rekonstruksi manajemen dalam dunia pendidikan, seraya mengutip ungkapan Sayyidina Ali, "Al-haqqu bighairi nidzom, yaghlibuhu al-bathil bi nidzom" (kebenaran tanpa sistem akan dikalahkan oleh kebatilan yang tersusun rapi). Hal ini menjadi urgen karena gempuran dari luar dunia Pendidikan sangat dahsyat dan sistematis, seperti dunia entertainment, bahkan kriminalitas.
Dalam sesi pemaparan, Dr. Muhaimin menegaskan bahwa seminar ini berperan penting untuk meng-upgrade pola pikir mahasiswa menjadi lebih kritis dan solutif terhadap berbagai realitas manajemen pendidikan Islam di tingkat lokal maupun nasional. Ia mengingatkan bahwa pilihan manajemen apapun adalah otoritas lembaga pendidikan masing-masing, asalkan tetap berpegang pada visi, konsistensi perubahan, kepemimpinan kolektif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Menurutnya, manajemen tradisional dan modern dapat berjalan berdampingan tanpa perlu saling menegasikan. "Strategi modern sehebat apapun tidak akan berhasil jika mengabaikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah mengakar," ujarnya.
Seminar nasional ini menandai langkah awal Prodi MPI INSYA dalam mengukuhkan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan manajemen pendidikan Islam berbasis nilai, budaya, dan inovasi.
Tags:
kampusBagikan: