Kendari (Pendis) - Bupati Wakatobi, Heliana mengapresiasi karya inovasi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang sedang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kabupaten yang dipimpinnya. Lebih dari 20 produk berbasis potensi lokal hasil karya inovasi mahasiswa telah dipasarkan di Wakatobi dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Heliana mengatakan, mahasiswa IAIN Kendari telah membantu mengembalikan semangat masyarakat untuk berkreasi usai redupnya bisnis pariwisata yang dihantam badai pandemi.
"Mereka benar-benar telah menunjukkan perannya sebagai agent of change di tengah masyarakat. Dia berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari program prioritas IAIN Kendari," tutur Heliana di Kendari, Senin (15/08/2022).
Menurut Heliana, selama ini Wakatobi dikenal dengan potensi pariwisata yang mendunia, kemudian mahasiswa IAIN Kendari datang kesini dan membawa misi pengembangan potensi berbasis lokal.
"Ini sangat kami hargai karena membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Inovasi yang patut diacungi jempol,” katanya.
Melihat hasil program pengabdian mahasiswa KKN, Bupati memutuskan memberi beasiswa kepada mahasiswa IAIN Kendari yang berprestasi sebesar Rp 2 Miliar. Pemberian beasiswa ini secara resmi telah tertuang dalam Nota Kesepahaman IAIN Kendari dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang ditandatangani oleh Bupati dan Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizsah Binti Awad, M.Pd beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan yang sama, Faizah menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa yang telah menuangkan kreatifitas dan inovasinya untuk mengembangkan potensi daerah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Menurutnya, apresiasi dari pemda dengan pemberian beasiswa menunjukkan keberhasilan kita dalam merancang program pengabdian yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat
"Ini membuktikan bahwa kita tidak saja hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai penyelenggara pendidikan tinggi tetapi juga sudah memberikan kontribusi secara langsung di tengah masyarakat. Kita akan jadikan ini sebagai vitamin penambah semangat untuk berkarya lebih baik lagi," kata rektor.
Penyelenggaraan KKN tahun ini dengan menerapkan metode ABCD atau Asset Based Community Development. Metode ini telah mendorong mahasiswa untuk menghasilkan produk inovasi yang menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat. Produk tersebut dibuat dengan memanfaatkan potensi daerah yang mereka tempati sebagai lokasi pengabdian.
Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat. Abdul Gaffar menyebutkan, terdapat 30 produk Usaha Mikro dan Kecil yang dikembangkan oleh peserta KKN. Pengembangan produk ini terbagi secara merata pada empat kabupaten di Sulawesi Tenggara yang menjadi tempat lokasi KKN yaitu Konawe Kepulauan, Wakatobi, Bombana dan Konawe Utara.
“Baik pembimbing maupun peserta sudah dibekali dengan pendampingan implementasi metode ABCD, oleh karena itu mereka langsung mengimplementasikan metode tersebut diawali dengan memetakan potensi lokal yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk dikelola menjadi sumber-sumber ekonomi bagi masyarakat setempat,” jelasnya.
Produk karya mahasiswa tersebut antara lain pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pot bunga, pengolahan pelepah pisang menjadi keripik, produk minuman herbal Virgin Coconut Oil, permen dari air kelapa, minuman bubuk jahe penambah imunitas, pengolahan kacang kenari menjadi permen susu dan masih banyak produk lainnya. Pengolahan produk ini menggunakan cara yang sederhana sehingga mudah diadopsi. Beberapa produk tersebut bahkan telah dipasarkan di tengah masyarakat.
Abdul Gaffar menambahkan, produk yang dinilai paling inovatif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan masyarakat akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui program pengabdian.
Setiap kelompok KKN akan mengikuti seleksi dengan mempresentasikan karyanya di hadapan para reviewer baik dari internal LPPM maupun pihak eksternal dari Pemerintah Daerah dan Praktisi UMKM. Produk yang dihasilkan juga akan dipamerkan pada kegiatan Ekspose Karya Pengabdian yang diselenggarakan oleh LPPM usai pelaksanaan penarikan mahasiswa KKN, 31 Agustus 2022. dari.
Jumlah mahasiswa peserta KKN IAIN Kendari tahun 2022 mencapai 1.249 orang yang terbagi dalam beberapa jenis program antara lain KKN Nusantara, KKN Maritm, KKN Reguler dan KKN Kerjasama antar Perguruan Tinggi. Khusus KKN Kerjasama, diikuti oleh mahasiswa dari UIN Jember dan IAIN Pare-pare. Keterlibatan mereka merupakan bentuk apresiasi dan kepercayaan kampus tersebut atas suksesnya penyelenggaraan KKN Nusantara di IAIN Kendari pada tahun 2021 dengan mengangkat tema moderasi beragama.
Bagikan: