Ciputat (Pendis) - Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta lakukan observasi kependidikan ke sejumlah lembaga pendidikan lintas agama.
Di antara obyek observasi adalah MI Pembangunan UIN JAKARTA (Islam), Sekolah Dasar Setia Bhakti Tangerang (Khonghucu), Dhammasekha Karuna School Tangerang (Buddha), SMP Marsudirini Cawang (Katolik), Sekolah Dasar Negeri Bojongsari 4, Depok (SD Negeri), dan SD Islam Az-Zahra Depok (SD Islam).
Observasi ini merupakan salah satu bagian sesi mata kuliah yang diasuh oleh Suwendi pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), yang diselenggarakan pada minggu akhir Nopember hingga awal Desember 2023.
Menurut Suwendi, dalam observasi ini, mahasiswa diminta untuk melakukan studi bagaimana penyelenggaraan pendidikan dari berbagai agama itu dilakukan, baik pada aspek tata kelola, kurikulum, pembiayaan, peningkatan kualitas pendidik dan siswa, serta pengembangan keagamaan pada masing-masing lembaga tersebut.
Pada asepek lain, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman nyata untuk menghargai atas keragaman. Ia juga menerangkan bahwa mahasiswa diajak untuk tidak hanya mengetahui secara teoritis akan perbedaan, tetapi juga secara faktual-implementatif merasakan langsung akan perbedaan-perbedaan itu.
"Namun tetap untuk saling menghormati dan menghargai perbebedaan, termasuk dalam beragama," papar Suwendi, yang juga sebagai dosen sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.
Hal ini penting, menurut penulis buku “Pendidikan Islam Indonesia” dan “Moderasi Beragama dan Layanan Keagamaan” ini, untuk menumbuhkan kesadaran dan komitmen bertoleransi sebagai bagian dari penguatan moderasi beragama bagi calon guru madrasah ibtidaiyah.
Suwendi berharap para calon guru Madrasah Ibtidaiyah memiliki cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan bersama secara moderat, yang senantiasa berkomitmen terhadap keindonesiaan, menghargai perbedaan, anti-kekerasan, dan menghormati tradisi yang berkembang di masyarakat.
M. Naufal Attalah, mahasiswa program studi PGMI yang mengikuti kegiatan observasi ini, memberikan penilaian yang sangat konstruktif. Dirinya mengaku merasakan dan juga melihat lingkungan yang penuh kedamaian, senyuman, dan penerimaan yang tulus dari civitas SD Setia Bhakti dengan orang-orang yang mungkin berbeda agama.
"Sehingga langsung mengubah stereotipe negatif saya yang selama ini terbangun. Yang akhirnya, muncul keinginan untuk makin mengenal lebih jauh kebudayaan yang ada di agama Khonghucu beserta lembaga pendidikannya," kata Naufal.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta, Siti Nurul Azkiya, memberikan apresiasi atas terobosan penyelenggaraan observasi ke lembaga pendidikan lintas agama ini.
“Saya bangga dan memberikan apresiasi kepada pengampu mata kuliah ini, bapak Suwendi, yang memperkenalkan secara langsung kepada mahasiswa atas keragaman penyelenggaraan pendidikan berbasis lintas agama.
Menurut Dekan, hal ini akan memperkuat pengetahuan tentang penyelenggaraan pendidikan dan kedewasaan dalam sikap beragama, khususnya bagi calon guru madrasah.
Ketua Program Studi (Kaprodi) PGMI, Didin Ridwanuddin, menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia bersyukur dan mengapresiasi atas observasi ke lembaga pendidikan lintas agama bagi mahasiswa kami. Prodi PGMI berkontribusi besar atas lahirnya guru-guru madrasah yang memiliki cara berfikir dan sikap beragama yang moderat.
"Sebab, mereka akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter anak-anak bangsa ke depannya. Terima kasih, pak Suwendi," ungkap Kaprodi.
Bagikan: