UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi Kajian Ramadhan, Hadirkan Jusuf Kalla

Pendis
Arkin Kontributor
Rabu, 20 Maret 2024 20:51 WIB
Pendis

Jusuf Kalla (JK) Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Banda Aceh (Pendis) --- Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar diskusi kajian Ramadan dengan tema "Masjid Sebagai Pelopor Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Umat"

Diskusi yang berlangsung diruang Rapat Rektor Lantai 2 Gedung Rektorat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu (20/3/2024), menghadirkan Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Selain itu, hadir pula Teungku Fakhruddin Lamuddin sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia Aceh sebagai narasumber.
Diskusi yang diinisiasi oleh Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry ini dibuka langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman

Dalam sambutannya, Mujiburrahman menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Rektor menegaskan bahwa fungsi masjid tidak terbatas sebagai tempat ibadah atau ritual keagamaan saja, namun juga sebagai pusat pengembangan studi keislaman, khususnya dalam hal spirit moderasi beragama dan pengembangan ekonomi umat.

Mujib menilai DMI selama ini telah memainkan peran yang signifikan, khususnya dalam bidang kegiatan masjid dengan berbagai program strategis yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi umat.

"Kami berharap, berkaitan dengan pengembangan ekonomi umat, sudah waktunya program-program lebih besar diwujudkan. Ada dua gagasan, pertama adalah pembentukan 'Bank Masjid Indonesia', di mana masjid-masjid kita telah mengelola miliaran rupiah uang umat yang disimpan dalam beberapa bank," ujar Mujib.

"Kedua, kemungkinan bagi DMI untuk merintis pusat perbelanjaan serupa Indomaret atau Alfamart, misalnya 'Masjid Mart', yang nantinya juga akan terintegrasi dengan bank masjid jika ide ini disetujui," tambahnya.

Sementara itu, Jusuf Kalla (JK), yang hadir secara virtual, dalam paparannya menekankan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah. Menurutnya, fungsi masjid meliputi empat aspek. Pertama, sebagai tempat ibadah salat dan ibadah lainnya. Kedua, sebagai tempat untuk berbagai aktivitas muamalah. Ketiga, fungsi tarbiyah (pendidikan), di mana pendidikan agama seharusnya dimulai dari masjid. Keempat, fungsi tijarah sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.

"Masjid memiliki identitas yang berbeda dengan tempat ibadah lain, masjid digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim dengan aliran apapun. Maka sudah seharusnya masjid juga dengan segala kegiatannya, terbuka dan diterima oleh segala pihak. Tidak ada yang bersifat khusus dari masjid. Maka dapat kita sampaikan bahwasanya masjid adalah tempat pemersatu umat," kata Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, JK menambahkan bahwa meskipun umat Islam merupakan warga mayoritas di Indonesia, jumlah umat Islam yang makmur masih sangat sedikit dibandingkan dengan etnis Tionghoa Indonesia yang mendominasi ekonomi negara.

"Untuk itu saya mendorong masjid untuk memiliki kegiatan perniagaan sehingga masjid dapat berperan sebagai pembangkit ekonomi umat muslim. Di masjid kita tidak hanya berbicara tentang ibadah, akidah, akan tetapi kita juga berbicara masalah yang lebih dasar, seperti perniagaan, pertanian, perekonomian," terangnya.

Di akhir diskusi, JK mengajak masyarakat Aceh untuk membangun semangat moderasi beragama dari dalam masjid. "Jika ada perbedaan, itu harus kita terima sebagai perbedaan dalam penafsiran dalil. Seperti yang telah disampaikan, masjid adalah milik lintas kelompok umat, sehingga kita tidak mengenal masjid Aceh, masjid Batak, masjid Jawa, masjid Bugis, dan lain-lain," pungkasnya.

Sementara itu, Tgk Fakhruddin Lamuddin sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia Aceh membahas kondisi, peran, serta program kerja yang dilakukan oleh Dewan Masjid Indonesia Aceh, seperti Gerakan Safari Subuh BBC yang telah berlangsung sejak 2010, bertujuan mengajak kaum pria untuk salat berjamaah di masjid.

Khusus untuk pemberdayaan ekonomi umat, Tgk Fakhruddin mengajak jamaah untuk secara rutin mendukung program pembangunan rumah dhuafa dengan menyumbangkan 100 ribu per bulan. 

"Meski jumlahnya tampak kecil, namun jika dikumpulkan secara kolektif, akan terkumpul dana yang besar. Kami telah membangun 9 rumah di Kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, dengan syarat penerima bantuan adalah jamaah tetap masjid karena ini adalah bantuan dari masjid," ungkapnya.

Pada sesi terakhir diskusi, Tgk Saifuddin A Rasyid sebagai Kepala PKMB UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyampaikan bahwa peran masjid dalam mempelopori semangat moderasi beragama dan pemberdayaan ekonomi umat sangatlah penting. Karena masjid tidak hanya hadir secara fisik, namun juga di hati masyarakat.

Selanjutnya, terkait peran masjid dalam memberdayakan ekonomi umat, Saifuddin yang juga Ketua BKM Mesjid Fathun Qarib UIN Ar-Rniry ini mengatakan bahwa masjid mesjid di Aceh telah bergerak dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengangkat kondisi ekonomi masyarakat. Misalnya melalui lembaga keuangan mikro syari'ah dan koperasi mesjid. Inisiatif-inisiatif ini telah dilakukan melalui masjid, dan perlu kita dukung serta kita contoh semangatnya.

"Masjid sebagai pelopor moderasi beragama, adalah bagaimana jamaah dapat menghargai perbedaan yang ada di tengah masyarakat, tidak membesarkan perbedaan tetapi menguatkan persamaan dan keharmonisan yang tumbuh dalam perbedaan itu sendiri", terangnya. []
 


Bagikan:







Pendis
SIMPATIKA

Sistem Pendataan Informasi Tenaga Kependidikan

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah