Ajaran Akhlak dan Karakter Pencegah Kawin Lari di Bima

Senin, 27 Januari 2020 00:00 WIB
Pendis

Ajaran Akhlak dan Karakter Pencegah Kawin Lari di Bima

Anak-anak di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat telah dibekali dengan berbagai ajaran akhlak dan karakter pendidikan Islam yang kuat. Ajaran-ajaran tersebut seperti dalam istilah atau kosakata setempat, di antaranya ngaji aka guru ngajinya atau belajar mengaji kepada ustadznya.

Ajaran lainnya yakni tentang sopan santun dari kecil seperti santabe atau permisi jika lewat di depan orang; pengenalan ntau dou dan ntau ndai atau milik sendiri dan orang lain sehingga tahu mana yang halal dan mana yang haram. Kemudian, hidup mori sama di kampora mporo, yaitu hidup bersama di tengah masyarakat.

Ajaran-ajaran tersebut seperti diungkapkan dalam hasil penelitian berjudul Londo Iha (Kawin Lari) dalam Pernikahan Adat Suku Mbojo-Bima; Menelusuri Konsep Londo Iha (Kawin Lari) dalam Perspektif Masyarakat Nitu Kota Bima Nusa Tenggara Barat oleh Masita, mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima, NTB. Penelitian sendiri menggunakan bantuan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018.

Ajaran-ajaran itu untuk menggambarkan bahwa agama Islam dan adat wejangan lokal di Bima sesungguhnya melarag keras adanya londo iha (kawin lari). Londo iha atau kawin lari adalah perbuatan yang buruk. Peneliti yang mengungkapkan hasil wawancara dengan salah satu responden penelitian, bahwa anak-anak Bima telah diajarkan menghindari perbuatan aina nae loko ulu atau perbuatan zina.

Ajaran lainnya adalah tanaoku tupa, atau belajar disiplin dan bertanggungjawab; tanaoku caha atau belajar yang rajin; karinggu dou atau jangan suka menipu orang lain, sehingga anak-anak sedini mungkin sudah dibekali dengan nggahi ra ruku ra rahi ma taho atau tingkah laku dan perbuatan yang baik, agar ada rasa maja labo dahu (takut dan malu) dan akhirnya mengurangi salah satu perbuatan tidak baik yakni londo iha (kawin lari) tersebut.

Penelitian menyebutkan bahwa Suku Bima atau Suku Mbojo kental dengan budaya dan tradisi yang sangat beragam, salah satunya adalah kawin lari yang disebut londo iha. Londo Iha (kawin lari) dianggap merendahkan dan harkat dan martabat keluarga di mata masyarakat.

Secara umum londo iha (kawin lari) berarti turun rusak, melakukan selarian, membawa lari anak perempuan orang untuk dijadikan istri dalam rumah tangga. Biasanya hal itu terjadi karena tidak disetujui oleh kedua orang tua dari pihak perempuan.

Sehingga, dengan londo iha (kawin lari) tersebut menjadikan kedua orang tua wanita atau perempuan menjadi setuju terhadap pernikahan kedua belah pihak.

Lokasi penelitian yakni Kelurahan Nitu, yang sangat berbeda dari masyarakat Bima umumnya, memandang bahwa londo iha (kawin lari) merupakan budaya dan tradisi yang sangat jelek, rusak, hina, merendahkan harkat dan martabat keluarga, status sosial dimata masyarakat menjadi turun atau rendah.

Londo iha (kawin lari) bisa juga berarti penculikan terhadap gadis di bawah umur atas persetujuannya, namun tidak disukai oleh orang tuanya. Ini juga bisa diartikan dengan menculik atau mencuri pengantin wanita, baik dengan taktik, paksaan, maupun ancaman.

Di Indonesia kebiasaan ini masih ada di beberapa tempat, seperti di Lampung, Bali, Sumatera Utara, Aceh, dan lain sebagainya. Londo iha (kawin lari) juga penculikan terhadap gadis atas keinginaannya sendiri bukan hanya gadis di bawah umur tetapi siapa pun masyarakat Bima-Mbojo yang merasa gadis tetapi melakukan londo iha (kawin lari), karena kedua orang tuanya tidak menyetujui calon suami pilihannya, sehingga melakukan londo iha (kawin lari) agar disetujui oleh kedua orang tua dan diterima oleh semua keluarga.

Londo iha (kawin lari) dilakukan oleh wanita atau perempuan karena merasa dalam pandangan orang tuanya bahwa si calon laki-laki tidak sesuai dengan derajat, harkat dan martabat keluarga mereka sehingga ditolak, tetapi oleh si anak wanita atau perempuan merasa bahwa si laki-laki ini cocok dan layak untuk dijadikan suami dalam keluarga, walaupun si laki-laki ini berasal dari keluarga yang miskin atau tidak berharta.

Londo Iha (kawin lari), bisa juga karena si perempuan dilirik serta disukai oleh si laki-laki walaupun perempuan tersebut tidak mengenalnya, sehinga laki-laki akan berkata kepada teman, saudara, handai tolan dengan kata-kata seperti ini taho ndi ndei pala sia re artinya perempuan ini cocok dan layak untuk dijadikan istri, maka dicarikan strategi dan cara supaya si perempuan yang disukai ini dibawa londo iha (kawin lari) tanpa diketahui oleh si perempuan yang bersangkutan.

Penulis: Kendi Setiawan

Editor: Kendi Setiawan

Tags: #kawin lari #Bima #Diktis #penelitian #Kemenag


Tags:

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG