Beragama untuk Manusia

Senin, 4 Mei 2020 14:08 WIB
Pendis

Beragama untuk Manusia

Banyak gerakan keagamaan yang akhir-akhir ini membawa-bawa nama tuhan dalam aksi-aksinya. Gerakan ini kerap berujung pada kekerasan. “Kehadiran” tuhan dalam gerakan-gerakan tersebut pada akhirnya mengusir “kehadiran” manusia lian dalam wacana dan aksi keagamaan. Kelompok-kelompok teroris semisal ISIS, al-Qaeda, Jama’ah Islamiyah, dan lain-lain adalah mereka yang kerap membawa nama tuhan dalam gerakan mereka. Dengan nama tuhan mereka menyerang dan membunuh kelompok lain.

Aksi-aksi kekerasan yang selama ini terjadi, salah satunya dipicu oleh hancurnya otoritas tradisional yang selama ini menjadi pegangan kaum beragama. Ulama digantikan oleh informasi instan yang banyak ditemukan di dunia maya. Orang tidak perlu lagi datang ke pesantren atau madrasah untuk belajar agama. Mereka cukup mengunjungi situs-situs keagamaan yang menawarkan agama secara instan. Akibat belajar agama yang demikian itu, orang kemudian memiliki paham yang sempit. Mereka nyaris tidak memberi ruang untuk perbedaan pendapat.

Banyak penelitian yang membahas bagaimana dampak internet terhadap paham keagamaan. Tidak hanya itu, internet pun bisa menjadikan seseorang memiliki sikap radikal dan ekstrim. Istilah lone-wolf adalah mereka yang menjadi ekstrimis secara mandiri; mereka mengakses berbagai situs yang menawarkan ideologi kekerasan, tanpa melalui organisasi atau jaringan lainnya.

Dalam penelitiannya, Aksin Wijaya, dosen dari IAIN Ponorogo, menggambarkan keadaan ini sebagai “Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia”. Aksin mencoba menelusuri akar-akar ekstremisme keagamaan lewat berbagai ideolognya yang karya-karyanya dipegangi oleh kelompok Islam tertentu. Di Indonesia kelompok-kelompok ini memonopoli tafsir agama dan menyalahkan bahkan mengkafir-kafirkan kelompok yang tidak sejalan dengan pendapat mereka. Maka lahirlah berbagai tindak kekerasan yang justru bertentangan dengan tujuan agama itu sendiri.

Sementara itu Muzayyin Ahyar, dosen IAIN Samarinda, menyoroti fenomena internet yang turut membentuk wacana keagamaan masyarakat. Muzayyin menyebut fenomena ini sebagai ‘kliktivisme’, sebuah proses instan untuk mendapatkan informasi keagamaan di internet. Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa kliktivisme adalah bagian dari fenomena global yang turut dalam gerbong demokrasi dan kebebasan berekspresi. Karena itu fenomena ini bisa bertahan dari waktu ke waktu.

Baik Muzayyin maupun Aksin keduanya sepakat bahwa bila otoritas keagamaan roboh, maka konsekuensinya sangat fatal. Kekacauan akan terjadi di ranah keagamaan. Sayangnya lagi, otoritas baru sebagai pengganti otoritas lama belum hadir. Ini yang mengakibatkan fenomena kekerasan terus menuai simpati dari mereka yang belajar agama secara instan. (FYI/Hik)

Oleh: Jajang Jahroni


Tags:

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
SPAN PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan