Dalam kehidupan spiritual agama tentu ditandai dengan meditasi. Meditasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat menonjol di kalangan mereka yang menempuh jalan spiritual, seperti sufi.
Aep Saepudin, dosen di Universitas Islam Al-Ikhya, Kuningan yang melakukan penelitian berjudul Meditasi dan Fenomena Sosial Krisis Spiritual Manusia Modern (Spiritualitas Keberagamaan Komunitas Meditasi Medseba) menemukan hal tersebut.
Dalam penelitian yang dibantu dengan dukungan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018, disebutkan bahwa dalam ajaran Islam meditasi diajarkan melalui tasawuf.
Namun, banyak manusia yang melupakan bahwa kita adalah mahluk spiritualitas. Jadi meditasi merupakan jalan memurnikan diri, bisa dilakukan oleh siapa pun yang bertujuan mencari makna kehidupan dan menuju Rasa Sejati.
Meditasi atau samadhi dalam agama Budha bukan bertujuan memeroleh kekuatan batin melainkan mengembangkan sifat-sifat mulia yaitu kesuksesan hidup dan terbebasnya dari nafsu-nafsu.
Berkaitan dengan meditasi, Aep melakukan penelitian dari aspek nilai-nilai spiritual dalam komunitas meditasi Medseba. Medseba merupakan suatu formula meditasi yang digali dari ajaran leluhur nusantara kuno yang sangat kaya.
Medseba menawarkan wawasan spiritual praktis dan juga membumi. Medseba memandu siapa pun untuk menyelami spiritualitas yang progresif demi terwujudnya kehidupan yang cemerlang dan penuh sukacita. Meditasi medseba memiliki komunitas meditasinya yaitu komunitas Mahadaya Suwung, dengan pemandu meditasinya Mas Setyo Hajar Dewantoro.
Menurut Aep berdasarkan, konsep pemikiran Setyo Hajar Dewantoro tentang Meditasi Nusantara, membuat manusia kembali belajar pada kehidupan primitif para leluhur, bagaimana mereka menjaga pola hubungan dengan Tuhan, alam, dan keharmonisan dengan sesama dan bagaimana mereka menjaga kesehatan dan kebahagaian mereka dengan cara sederhana.
Hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi manusia modern di era globalisasi yang seharusnya dengan semakin canggih teknologi dan semua serba maju, dapat menemukan kebahagiaan. Tetapi, kita terjebak dengan ilusi, kebahagiaan semu serta keruwetan pikiran yang bisa kapan saja membunuh. Meditasi sangat erat kaitannya dengan belajar konsentrasi, kesadaran untuk hadir sepenuhnya, saat ini, detik ini dan menyadari setiap tarikan serta hembusan napas. Dengan meditasi bisa menghadirkan ketenangan dan pikiran jernih.
Berbicara meditasi sesungguhnya tidak terlepas dari unsur keagamaan. Konversi agama adalah suatu dinamika pertumbuhan atau perkembangan spiritualitas yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti dalam sikap terhadap ajaran dan tindak agama. Hal ini berarti bahwa konversi agama menunjukkan suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat hidayah Tuhan secara mendadak dan mungkin juga perubahan tersebut terjadi secara berangsur-angsur.
Dengan demikian peneliti merumuskan masalah penelitiannya meliputi dari bagaimana penghayatan keagamaan dalam komunitas meditasi Medseba, dan seperti apa perubahan atau peningkatan komitmen dan keyakinan beragama setelah mengikuti meditasi Medseba ini.
Dengan mengungkap nilai-nilai spiritual dalam meditasi Medseba, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan dalam mengatasi krisis spiritual yang terjadi pada kehidupan manusia modern.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Suatu metode dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu obyek, kondisi, dan sistem pemikiran. Serta melakukan wawancara dengan orang-orang yang bersangkutan atau mengenal tentang perancangan ini.
Aep dalam penelitian ini menemukan bahwa lewat mengenal diri, segala sumber pengetahuan, keadaan, peristiwa akan bisa dipahami secara bijaksana. Hal itu karena dari mengenal diri manusia mampu menjernihkan pikiran, emosional, perasaan, dan terhubung langsung dengan dimensi spiritual, suwung yang membawa pada keterhubungan dengan Tuhan. Dengan hal tersebut manusia dapat memilih keputusan secara berkesadaran dan bertanggungjawab penuh.
Atas dasar penemuan di atas, penulis merekomendasikan bahwa nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam meditasi Medseba agar bisa disebarluaskan ke khalayak umum. Nilai-nilai spiritual yang ada di Medseba tidak hanya mengajarkan pada ideologi dan agama tertentu, tetapi lebih pada nilai-nilai universal dari sebuah spiritualitas, yang intinya meyakini dan merasakan hadirnya sang pencipta dalam diri, sehingga mampu mengisi relung hati terdalam. Karena itu, dalam kehidupan pun akan menyebarkan nilai-nilai kesucian Tuhan, sehingga krisis spiritual manusia modern ditengah hiruk pikuk kehidupan modern ini akan terisi kegersangan spiritualnya.
Penulis: Ono Rusyono
Editor: Kendi Setiawan
Tags:
Bagikan: