Asmaul Husna yang berjumlah 99 nama Allah Swt, menjadi solusi terhadap perkembangan anak usia dini dalam membumikan pelajaran akidah.
Demikian hasil penelitian berjudul Penanaman Pendidikan Aqidah Pada Anak Usia Dini (Studi Penerapan Kurikulum Berbasis Asmaul Husna di Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU) Bina Bakti Wanita Kabupaten Ponorogo) yang dilakukan oleh Syahrudin. Penelitian mendapat dukungan bantuan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018.
Dalam laporannya, peneliti menyebutkan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi atas Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan Anaka Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Selanjutnya adalah Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) No 146 tahun 2014 tentang Pedoman pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD adalah kurikulum operasinal yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD. Selain itu, berdasarkan pada keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No 3489 tahun 2016 tentang Kurikulum Raudhatul Athfal maka KTSP merupakan keharusan yang disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing.
Dari latar belakang tersebut, peneliti mencoba meneliti tentang penanaman pendidikan Aqidah pada anak usia dini dengan penerapan kurikulum berbasis Asmaul Husna. Dalam penelitian ini, peneliti mengurai permaslahan-permasalahan pembelajaran akidah pada anak usia dini dengan pendekatan Asmaul Husna. Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaiamana penanaman dan bentuk-bentuk serta implikasi penanaman pendidikan Aqidah Pada Anak Usia Dini (PAUD) dengan menerapkan kurikulum berbasis Asmul Husna?
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Muslimat NU Bina Bakti Wanita Kabupaten Ponorogo. Tepatnya di Lembaga pendidikan Sekolah dasar Ma’arif Ponorogo. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Yayasan Pendidikan Muslimat NU Bina Bakti Wanita Kabupaten Ponorogo. Jalan Sultan Agung No 83, Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
Metode dalam penelitiannya menggunakan research and development (RnD), yakni metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebut. Metode ini untuk memahami tentang suatu proses kegiatan penanaman pendidikan Aqidah pada anak usia dini dengan penerapan kurikulum berbasis Asmaul Husna di Yayasan Pendidikan Muslimat NU Bina Bakti Wanita (YPMNU) Kabupaten Ponorogo. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Sedangkan untuk menetapkan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini untuk memilih informan yang dianggap mengetahui masalah yang diteliti dan dapat memberikan informan dalam penelitian. Jadi peneliti memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mengetahui secara mendalam. Dalam menentukan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.
Manfaat penelitian ini terkelompok menjadi dua. Pertama, manfaat teoritis yakni menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya; memberikan konstribusi pemikiran tentang pelaksanaan penanaman pendidikan aqidah berbasis Asmaul Husna pada anak usia dini. Kemudian, mempersiapkan generasi bangsa yang tangguh; memperoleh petunjuk hidup yang benar yang mampu mengembangkan berbagai aspek kecerdasan untuk bekal masa depannya.
Kedua, manfaat praktis meliputi, meningkatkan kualitas dan kompetensi guru TK/RA menyelenggarakan penanaman pendidikan aqidah berbasis Asmaul Husna yang diharapkan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara umum serta tujuan pendidikan Muslimat NU secara khusus dalam menciptakan generasi bangsa yang Islami, berakhlak mulia dan memiliki karakter nasionalisme yang tinggi berdasarkan asas ta’adul (keadilan), tawasuth (moderat), dan tasamuh (toleran).
Penelitian ini menghasilkan bahwa upaya yang dilakukan oleh pendidik telah mampu dipahami oleh peserta didik. Skalipun pada kurikulum Asmaul husna masih memuat 12 Point. Dari pembelajaran sebelumnya, ada beberapa pendidik yang kesulitan dalam memahamkan aqidah pada peserta didik karena keterbatasan media pembelajaran, sehingga mereka memilih untuk nilai Asmaul Husna diintegrasikan ke dalam bidang pengembanagan yang di masukkan pada tema pembelajaran. Adapun dalam bentuk kegiatan penanaman pendidikan akidah pada anak sesuai tema dan sub tema pembelajaran yang ada di TK/RA yang sebagian besar menggunakan kurikulum kombinasi antara Kurikulum 2013 dan KTSP.
Penanaman akidah pada anak usia dini dengan studi penerapan kurikulum berbasis Asmaul Husna di Lembaga Yayasan Pendidikan Muslimat UN mampu memberikan kemudahan bagi para pendidik dalam menyampaikan lebih fokus dan terarah pada nilai akidah. Sedangkan bagi para peserta didik memberikan nilai-nilai akidah yang lebih mendalam yang dapat memberikan kemajuan dalam pengenalan Tuhan melalui ciptaan-Nya. Peserta didik juga menjadi terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta; terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan; menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan; terbiasa mengucap rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan.
Bagi masyarakat umum hususnya lembaga pendidikan dan pemerintah, temuan penelitian ini dapat diterima manfaatnya dengan baik karena apabila dilihat dari segi teoritis, penelitian ini akan menajdi rujukan penelitian lebih lanjut tentang proses penanaman pendidikan akidah berbasis Asmaul Husna pada anak usia dini. Dan, yang terpenting adalah dapat mempersiapkan generasi bangsa yang tangguh memeroleh petunjuk hidup yang benar yang mampu mengembangkan berbagai aspek kecerdasan untuk bekal masa depannya.
Penerapan Kurikulum Berbasis Asmaul Husna yang telah ada di Yayasan Pendidikan Muslimat NU berdampak pada proses pembelajaran yang cenderung lebih kreatif dan inovatif.
Selanjutnya, dengan diketemukannya metode yang berimplikasi positif terhadap pembelajaran ini diharapkan ke depannya khususnya bagi pengurus yayasan dapat menambah kajian keilmuan tentang akidah, menambah rujukan pembanding dalam proses pengembangan kurikulum bagi pengurus devisi pogram. Sedangkan, bagi tenaga pengajar hendaknya selalu berusaha menambah wawasan, menciptakan metode-metode pembelajaran dan mengembangkan penanaman akidah PAUD dengan studi penerapan kuriklum berbasis Asmaul Husna.
Bagi sekolah, hasil penelitian dapat meningkatkan pendekatan individu terhadap guru dan siswa, sehingga mudah memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan, khususnya tentang penanaman akidah pada anak usia dini dengan Studi Penerapan Kuriklum Berbasis Asmaul Husna, sehingga dapat meningkatkan perkembangan dan kualitas para siswa di sekolah/madrasah.
Organisasi profesi keguruan, diharapkan hasil penelitian ini betul-betul mampu menyelesaian berbagai problem penanaman pendidikan Aqidah pada anak usia dini di Yayasan Pendidikan Muslimat NU. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam mengembangkan proses pembelajaran sehingga satuan-satuan pendidikan di bawah YPMNU memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri dibandingkan satuan pendidikan lainnya.
Penulis: Ono Rusyono
Editor: Kendi Setiawan
Tags:
Bagikan: