Pentingnya Nilai Agama dalam Bentengi Agresivitas Siswa Remaja

Rabu, 12 Februari 2020 08:16 WIB
Pendis

Pentingnya Nilai Agama dalam Bentengi Agresivitas Siswa Remaja

Usia remaja adalah masa yang produktif dalam siklus usia manusia. Masa remaja juga masa yang ideal untuk sebanyak-banyak menyerap ilmu dan wawasan. Pada masa inilah, manusia memiliki waktu yang tepat untuk belajar dan melatih diri dari berbagai pengalaman. Tingkat kreativitas dan semangat masa remaja ini adalah modal utama kemajuan Negara kita.

 

Karenanya, masa seperti ini perlu mendapatkan perhatian serius bagi seluruh orang tua dan pemerintah. Ketidakmampuan dalam mengawal masa remaja ini, akan melahirkan dampak yang buruk. Tidak hanya bagi remaja tersebut, tetapi juga berimbas pada sekolah serta lingkungan yang terkecil berupa keluarga, bahkan menjadi permasalahan Nasional.
 

Sayangnya, secara faktual, hasil yang dicapai masih belum sinkron dengan tujuan yang diharapkan. Banyak peserta didik yang memperlihatkan perilaku menyimpang, misalnya adalah agresivitas yang menimbulkan keresahan di dalam masyarakat luas. Agresivitas di sini adalah suatu tingkah laku yang bertujuan untuk melukai individu lain baik secara fisik maupun nonfisik. Hasil yang biasanya tampak adalah tampilan berupa sikap kekerasan, perundungan (bullying), pergaulan bebas, maupun perilaku penyimpang lainnya. 
 

Penelitian tentang agresivitas siswa remaja pernah dilakukan berkat dukungan bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018 oleh Fitria Carli Wiseza dan Noviriani di beberapa sekolah di Jambi pada 2018. Dari sampel 263 siswa yang berasal dari tiga sekolah di Kabupaten Bungo menunjukkan hasil yang membuat kita perlu cepat mengambil langkah serius. Melalui judul Pengaruh Pengetahuan Agama dan Pertimbangan Moral terhadap Agresivitas Siswa MAN Kabupaten Bungo, Fitria dan Noviriani memetakan penyimpangan siswa yang banyak terjadi. Mulai dari siswa yang bolos sekolah, sampai yang berani berpacaran di muka umum.


Ada pula yang terlambat dalam mengikuti pelajaran, kurangnya disiplin peserta didik, melanggar peraturan sekolah dan kurangnya tanggung jawab akan kewajiban sebagai peserta didik seperti tugas yang diberikan guru, meninggalkan jam pelajaran dan berkeliaran di luar lokasi sekolah, berbohong dan bahkan kurangnya rasa sopan santun serta menghargai siswa terhadap gurunya. Karenanya, penelitian ini juga menemukan beberapa faktor-faktor apa saja yang memantik agresivitas siswa yang banyak terjadi di sana.


Faktor-faktor yang menyebabkan suatu perilaku agresi bisa karena memang sudah bertujuan untuk menyakiti atau mencelakai seseorang. Artinya anak yang melakukan sifat agresif beranggapan bawah bahwa dengan menyakiti ia menjadi lebih kuat dibanding yang lain. Atau bisa juga karena individu yang bertindak sebagai pelaku agresi. Maksudnya, anak yang memiliki agresivitas, pada hakikatnya bersifat individualistis. Namun dengan proses pergaulan, individu-individu itu menjadi satu kelompok dengan kesamaan sifat. 

 

Faktor lainnya yang memengaruhi sikap agresivitas adalah individu yang kerap kali menjadi sasaran korban. Pada faktor ini, perundungan (bullying) dan pengeroyokan siswa menjadi contoh yang sesuai. Siswa yang dianggap lemah, akan menjadi individu sasaran siswa lainnya yang berlagak superior (merasa lebih kuat dibanding yang lain). Hasilnya, ketidakinginan korban menerima perlakuan yang merugikan pun menghasilkan dendam yang ingin dibalas. Keributan acap kali terjadi karena faktor ini.


Dari sekian faktor di atas, penelitian ini menarik kesimpulan bahwa sekolah baik siswa, guru maupun orang tua adalah elemen penting yang harus saling kuat bersinergi. Termasuk di antaranya pula jajaran pemerintahan lingkungan sampai atas. Selain itu, peneliti juga memberikan saran, untuk memperkuat penyampaian nilai-nilai agama bagi siswa.

 

Dari hasil uji data yang dilakukan Fitria dan Noviriani, mereka mendapatkan hasil rata-rata agresivitas siswa 69,07, sedangkan standar deviasi 15,417. Kemudian rata-rata untuk pengetahuan agama sebesar 99.79 dan untuk standar deviasinya 14,152.  Rata-rata untuk pertimbangan moral adalah 82.97 dan standar deviasi adalah 14,662. Data yang ditemukan ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan nilai agama yang baik, sangat sedikit melakukan agresivitas dan bentuk penyimpangan lainnya. Sampel anak-anak tersebut juga rata-rata memiliki pemahaman moral yang cukup baik.
 

 

Penulis: Sufyan Syafii

Editor: Kendi Setiawan

Tags:

#agresivitas#remaja#Muara Bungo#MA#Diktis#penelitian#Kemenag


Tags:

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
SPAN PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan