Nusa Tenggara Barat (Pendis) - Pendidikan di Madrasah memiliki diversifikasi atau keagamaannya masing-masing. Madrasah akademik, keagamaan, keterampilan dan madrasah riset. Hal ini tentu butuh sentuhan khusus dalam proses pembelajarannya.
Selain itu, terdapat keragaman dan kemampuan para siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Sehingga, hal demikian meniscayakan layanan yang khusus dan beragam pula bagi peserta didik.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Moh Isom memandang, bahwa saat ini madrasah dalam konteks hari ini juga sudah mengalami perubahan. Dan saat ini pula, madrasah sudah mulai menjadi rujukan utama masyarakat yang hendak menyekolahkan putranya.
“Madrasah kita untuk konteks sekarang sudah berubah, madrasah sudah mulai dijadikan idaman oleh bangsa Indonesia. Sudah jadi destinasi untuk menempatkan anaknya belajar di madrasah," kata Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom di Nusa Tenggara Barat, Kamis (08/09/2022).
Selain itu, Isom dalam arahannya pada kegiatan Penguatan Pembelajaran Madrasah Penyelenggara SKS melihat bahwa pada saat yang sama, sebagian lembaga madrasah juga menjadi referensi dalam hal kualitas prestasi dan kesuksesan yang lain diluar prestasi akademik.
Untuk itu, Direktur KSKK Madrasah menjelaskan bahawa Sistem Kredit Semester (SKS) menjadi salah satu layanan bagi siswa untuk menempuh masa studi sesuai dengan tingkat kecepatan belajar anak-anak. Sistem SKS yang ada mesti benar-benar sebagai media dalam mewadahi prestasi siswa madrasah. SKS bukan hanya keren-kerenan, terangnya.
“Kita harus kembali kepada spirit awal pejuang pendidikan, para pendiri madrasah. Pertama, spirit Khidmah atau ruhul Khidmah, melayani dengan ikhlas. Kedua, ruhul tarbiyyah, jiwa pendidik. Tidak boleh like and dislike. Ketiga, ruhul jihad, berinovasi dan berkreasi. Keempat, ruhul akhirat. Bukan semata-mata gelar tetapi ada spirit keakheratan” tambah Isom.
Kegiatan ini dihadiri oleh kepala madrasah pelaksana SKS jenjang MA se-Indonesia. Diundang juga narasumber dari internal dan eksternal. Dari Kementerin komunikasi dan Informatika dan dari internal Kementerian Agama.
Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Suwardi menyampikan bawa program SKS telah berjalan relatif lama, Direktorat telah melakukan monev sebagai bagian dari upaya mengevaluasi. Menurutnya, hasil evaluasi hendaknya segera ditindaklanjuti berupa perbaikan oleh masing-masing madrasah pelaksana SKS”, pesan doktor dalam bidang manajemen pendidikan ini. (Mujahid)
Tags:
madrasahBagikan: