Gorontalo (Pendis) - Substansi manusia sesungguhnya adalah seseorang yang mampu mendayagunakan akal pikirannya dengan dibingkai akhlakul karimah. Ketika sesorang mampu mengenali dirinya maka sesungguhnya ia mampu menggerakkan diri dan masa depannya.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani dalam Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Gorontalo, Senin (22/05/2023).
Ramdhani menyampaikan bahwa saat ini manusia berada pada zaman yang serba antagonis. Disebutkan bahwa sesuatu yang tetap adalah perubahan, sesuatu yang pasti adalah ketidakpastian dan sesuatu yang statis adalah dinamika.
Menurutnya seluruh spesies di dunia ini akan punah, termasuk yang paling cerdas sekalipun, kecuali dia yang responsif terhadap perubahan. Menurutnya, berubah adalah suatu kata kunci dari kecerdasan seseorang. Ia menegaskan agar kita harus melakukan berbagai perubahan yang berbasis pada kekuatan dinamika zaman tetapi tanpa menanggalkan dan meninggalkan esensi dari hidup.
"Esensinya adalah memelihara yang lama yang baik, membangun sesuatu hal yang baru yang lebih baik," tuturnya.
Sebagai sebuah lembaga yang menata sumber daya manusia melalui proses pendidikan, kata Ramdhani maka sebuah proses kemajuan alat ukurnya tentu bukan sekedar pendidikan tetapi disitu ada perkembangan infrastruktur pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya. Namun segala bentuk pembangunan itu tidak akan bermakna apabila tidak diiringi dengan pendidikan.
"Ini menandakan bahwa pendidikan adalah poros utama untuk menjaga segala sesuatunya," tegasnya.
"Saya dapat katakan bahwa siswa-siswi madrasah adalah wajah masa depan Indonesia," sambungnya.
Ramdhani berharap, proses pendidikan pada Madrasah khusunya MAN Insan Cendekia menjadi proses yang menyiapkan anak-anak bangsa yang berada pada poros kemajuan bukan berada pada sudut-sudut kemajuan bangsa, bukan juga berada pada pojok-pojok perkembangan peradaban, namun mereka adalah pelaksana dari setiap kemajuan bukan sekedar penonton.
Senada dengan Dirjen, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, M. Zain menegaskan semua orang-orang besar, hebat dan sukses berhasil karena berkat doa dan ilmu guru. Menurutnya, MAN IC Gorontalo adalah salah satu contoh tempat yang melahirkan orang-orang hebat yang selalu menghormati guru.
Zain berpesan kepada para guru dan tenaga kependidikan yang hadir untuk melakukan pengabdian dan tugas secara totalitas. "Karena semangat dan doa guru diatas segalanya," ujarnya.
Kepala MAN IC Gorontalo, Jasmaniar pada kesempatan ini memberikan ucapan terimakasih atas dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama yang diberikan kepada MAN IC Gorontalo berupa dukungan moril juga materil. Menurutnya dengan adanya dukungan tersebut MAN IC dapat melaksanakan kegiatan dengan baik.
"Dukungan lainnya juga berupa penunjang-penunjang pembelajaran, sehingga proses KBM dapat berjalan dengan baik," tukasnya.
Hadir dalam pembinaan ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktur Guru dan tenaga Kependidikan Madrasah, Kepala Kantor Kementerian Agama Bone Bolango, Komite MAN IC Gorontalo, Kepala MA se-Provinsi Gorontalo dan Kepala MAN IC Gorontalo beserta Guru dan Tenaga Kependidikan serta Siswa-siswi MAN IC Gorontalo.
Bagikan: