Jakarta (Pendis) – Pemerintah Indonesia RI melalui Kementerian Agama menjalin kerja sama dengan pemerintah Filipina dalam bidang pendidikan Islam. Kerja sama antar negara ini sebagai salah satu bentuk langkah kongkrit atas kesepakatan yang telah ditandatangani dalam letter of intent antara Pemerintah RI dan Pemerintah Filipina pada 3 Januari 2018 lalu bertempat di madrasah Al Munawwarah Islamic School Davao City.
Kerjasama bidang pendidikan Islam yang meliputi: Penyelenggaraan lokakarya mengenai pengembangan madrasah, pertukaran ulama kepala sekolah, dan guru madrasah dan studi banding pendidikan vokasi serta pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa.
Pada tahun 2023, Kementerian Agama membuka program beasiswa bagi siswa asing. Program ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan siswa asing belajar di madrasah-madrasah unggulan di Indoneisa, di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) dan Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK),demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi ketika menyambut kedatangan siswa asing penerima beasiswa asal Filipina di Jakarta, Kamis (27/07/2023)
“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tahun ini membuka peluang bagi siswa asal Filipina untuk belajar di madrasah-madrasah unggulan di Indonesia melalui Program Beasiswa bagi Siswa Asing. Program ini sebagai bentuk kongkrit atas kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan Islam yang pernah dilakukan oleh Kementerian Agama atas nama Pemerintah Indonesia dengan Departemen Pendidikan Pemerintah Filipina pada 3 Januari 2018”, terang Rohmat.
Tujuannya agar penerima beasiswa memperoleh pengalaman belajar di MAN unggulan di Indonesia. Harapannya, setelah menamatkan pendidikan di Indonesia selama 3 tahun, mereka dapat membawa pesan-pesan nilai-nilai Islam dan kultur baik Indonesia ke negaranya, tambahnya.
Acara penyambutan berlangsung di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Hadir pula Kasubdit Kesiswaan Imam Bukhori, Subkoordinator Kesiswaan MA/MAK Fakhrurozi, Subkoordinator Kesiswaan MI/MTs Maryunah. Adapun para siswa Filipina didampingi Kepala Madrasah Dar Al Uloom Wal Hikmah Wahab T. H. Omar, Executive Director The Teacher’s Gallery Philipina Mai Roble, dan Penggiat Islam Inklusi Bangsamoro Philipina Raeesa Piang.
Menurut Rohmat bahwa keberadaan MAN IC dan MAN PK merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Sejak awal berdiri, MAN IC menjadi magnet school, yaitu menjadi model dan inspirasi bagi madrasah-madrasah lain di sekitarnya. Hal ini karena MAN IC memiliki misi mewujudkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dalam bidang keimanan dan ketakwaan (IMTAK), menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), memiliki wawasan keIslaman dan kebangsaan yang baik, serta mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kemenag memiliki madrasah unggulan berbasis asrama seperti MAN IC, MAN PK, dan MAKN, di mana output peserta didiknya memiliki keunggulan dibandingkan madrasah lain. Mereka, di samping menguasai ilmu pengetahun dan teknologi, juga memiliki wawasan keIslaman dan kebangsaan yang baik”, imbuh Rohmat.
Dengan memilih belajar Islam di Indonesia adalah pilihan tepat. Sekali saya ucapkan selamat datang, dan selamat bergabung dengan siswa madrasah di Indonesia”, pungkasnya.
Kepala Madrasah Dar Al Uloom Wal Hikmah Wahab T. H. Omar menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Indonesia atas kesempatan yang diberikan kepada peserta didiknya untuk belajar di madrasah yang ada di Indonesia. Omar berharap, kerjasama di bidang pendidikan Islam melalui program pemberian beasiswa bagi siswa asing, tidak hanya Filipina saja, dengan negara-negara tetangga lain di Asia Tenggara.
“Kami ucapkan terima kasih dan kami merasa tersanjung atas kesempatan yang diberikan kepada peserta didik kami untuk belajar di Indonesia. Mudah-mudahan kesempatan ini bisa bertambah ke negara Asia Tenggara lainnya”, ucap Omar.
Imam Bukhori, selaku pelaksana program mengatakan bahwa, program pemberian beasiswa bagi siswa asing ini dilaksanakan melalui Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) Jalur Internasional tahun pelajaran 2023/2024 yang dilaksanakan secara blended learning, yaitu penggabungan antara metode daring dan luring. Adapun pada tahun ini beasiswa dialokasikan untuk 7 siswa asal negara Filipina, di mana masing-masing akan ditempatkan 4 siswa di MAN IC Serpong dan 3 siswa di MAN PK Surakarta.
“Pada tahun 2023 ini kami alokasikan beasiswa untuk 7 siswa asing, terutama negara tetangga, Filipina, 4 siswa di MAN IC Serpong dan 3 siswa di MAN PK Surakarta”, terang Imam Bukhori.
Pada kesempatan terkahir, Imam berpesan kepada seluruh penerima beasiswa, agar cepat beradaptasi terhadap lingkungan dan kultur yang baru, sehingga bisa hidup berdampingan dengan siswa lain. Ia juga berpesan untuk beradaptasi dulu dan sabar, serta kerasan, tutupnya.
Tags:
madrasahBagikan: