Jakarta (Pendis)-Kurikulum merdeka telah ditetapkan sebagai kurikulum penyempurna kurikulum 2013. Kurikulum merdeka memberi kesempatan guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola kelas dan pembelajaran. Madrasah sebagai sekolah yang berciri khas Islam juga melaksanakan kurikulum tersebut. Bahkan secara khusus, madrasah Menyusun kebijakan implementasi kurikulum merdeka yaitu KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah.
“Kurikulum merdeka harus menjadi media untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Bapak dan ibu adalah guru pilihan, Modul ini diharapkan memudahkan bukan menyusahkan, membimbing bukan membingungkan," ucap Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Moh Isom dalam sambutannya di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, Guru madrasah harus senantiasa memegang 5 prinsip pokok yakni ruhul khidmah (semangat melayani), ruhul mujahadah (semangat melatih diri), ruhut tarbiyah (semangat mendidik) ruhul akhirah (semangat tidak hedonistik) dan ruhul ikhlas (semangat altruistic), tegasnya.
Selain itu, Direktorat KSKK Madrasah juga menyusun beberapa panduan implementasinya yakni Panduan Kurikulum Operasional Madrasah, Panduan Pembelajaran dan Asesmen dan Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘alamin.serta panduan lain yang lebih teknis adalah ATP, TP dan modul ajar untuk lima mapel antara lain Alqur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab, kata Isom.
Kegiatan penyusunan kali ini mengambil tema “Sosialisasi dan orientasi Pendampingan kelompok mapel. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 20-23 Oktober 2022 di hotel Le Polonia Medan Sumatera Utara.Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi, Suwardii menambahkan bahwa kegiatan ini mengundang dosen dan tim pakar pendidikan yang konsen pada kurikulum. Mereka akan mendampingi para penyusun untuk menghasilkan modul yang berkualitas, imbuhnya. (Mujahid)
Tags:
madrasahBagikan: