Kota Malang (Pendis) – Berbagai program Transformasi Digital diluncurkan Kementerian Agama agar terus berinovasi. Salah satunya Program Madrasah Digital yang diterapkan di lembaga pendidikan. Program ini merupakan tuntutan perkembangan teknologi yang terus maju dan berkembang. Generasi saat ini sudah sangat paham dengan penggunaan teknologi.
Dalam rangka mewujudkan program tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi Madrasah Terpadu Jalan Bandung untuk menandatangani enam Prasasti Madrasah Digital Moderat yang terdiri dari MIN 1, MIN 2, MTsN 1, MTsN 2, MAN 1, dan MAN 2 Kota Malang, Minggu (22/01/2023).
Dengan adanya Madrasah Digital ini dapat mengarahkan siswa untuk belajar secara digital dan meminimalisir penggunaan secara negatif. Dalam kunjungannya Menteri Agama yang akrab dipanggil Gus Yaqut hadir didampingi Staff Khusus, Staf Ahli, H. Husnul Marom (Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur) beserta rombongan tiba di MIN 1 Kota Malang sekitar pukul 10.30 WIB. Disambut H. Muhtar Hazawawi (Kepala Kantor Kemenag Kota Malang), Nurul Istiqomah (Kasubag Tata Usaha Kemenag Kota Malang), H. Abdul Mughni (Kasi. Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Malang), para pejabat di lingkungan kantor wilayah Kemenag, perwakilan dari Forkompimda, FKUB, Dewan Pakar dan Komite Madrasah Terpadu, dan beberapa siswa- siswi perwakilan lima agama serta bapak/ibu guru berjajar rapi turut menyambut dengan ceria.
Tari Bapang yang dibawakan siswa/ siswi MIN 2 Kota Malang mengiringi langkah Gus Yaqut menuju Kelas Digital yang sedang melaksanakan demo pembelajaran Matematika, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan IPA.
Ungkapan apresiasi ditunjukkan lewat senyum yang menyatakan bangga terhadap peluncuran madrasah digital ini. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu kemajuan dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Selanjutnya menuju ruang podcast, dipandu oleh host cilik Kayla Nabila yang ramah dan luwes.
Menag menyampaikan pesan untuk para siswa-siswi madrasah. "Kalian itu sudah menuntut ilmu di tempat yang benar. Di madrasah kalian tidak hanya belajar ilmu-ilmu yang sifatnya duniawi, tetapi juga ilmu-ilmu yang sifatnya ukhrawi," pesan Menag.
"Artinya kalian bukan belajar hanya untuk kepentingan dunia, melainkan juga kepentingan akhirat. Maka beruntung kalian belajar di madrasah," ucapnya.
Menag juga berpesan bahwa untuk dapat mewujudkan cita-cita, kunci suksesnya adalah belajar, selanjutnya menghormati, menyayangi, dan membahagiakan guru dan orang tua, tutup Gus Men di akhir wawancara.(irm@)
Tags:
madrasahBagikan: