Kudus (Pendis)--Tim Riset MAN 1 Kudus telah meraih prestasi gemilang sebagai Juara I dalam acara FSAD FAIR 2023. Kompetisi ini merupakan salah satu rangkaian acara tahunan yang diadakan oleh Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Keberhasilan ini tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga menginspirasi para siswa lainnya.
Tim Riset MAN 1 Kudus yang meraih prestasi ini terdiri dari Itsna Aulia Dewi dan Sasta Nayma Tsabita, keduanya adalah siswa kelas XI MIPA 8. Mereka telah menampilkan riset inovatif yang berjudul "AERON TECH: Teknologi Kapal Pengangkut Sintesis Zeolit Gel dari Abu Blotong Tebu sebagai Filter Amonia pada Kolam Ikan Tawar" di ajang tersebut.
Menurut Itsna, perjalanan mereka hingga ke babak final tidaklah mudah. Mereka harus melewati seleksi ketat yang diadakan oleh ITS Surabaya. FSAD FAIR 2023 terdiri dari tiga tahap kompetisi, yaitu Babak Penyisihan, Babak Semifinal, dan Babak Final. Semua tahapan ini telah dilaksanakan dengan baik, baik secara daring maupun luring.
Nayma menambahkan bahwa pada tahap penyisihan, seleksi dilakukan berdasarkan Extended Abstract. Siswa-siswa yang lolos dari tahap ini berhak melanjutkan ke tahap semifinal dengan mengirimkan full paper. Babak final FSAD FAIR 2023 berlangsung pada 10 September 2023 secara offline di Menara Sains Lt. 1 ITS Surabaya, di mana para finalis mempresentasikan karyanya. Juara FSAD FAIR tingkat nasional diumumkan pada hari itu juga.
Riset yang dihasilkan oleh Itsna dan Nayma bermula dari pemikiran yang cerdas. Mereka melihat potensi limbah blotong tebu yang melimpah di Kabupaten Kudus, yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber silica untuk memfilter amonia pada budidaya perikanan. Menurut Itsna, "Silica dari limbah blotong tebu dapat menyerap amonia di budidaya perairan." Mereka telah mengembangkan aplikasi AERO yang berfungsi untuk mengatur pergerakan koordinat atau waypoint tujuan yang ditentukan pada kapal dengan luas 300 cm² untuk satu kali angkut yang dapat membawa kurang lebih 50 buah zeolit gel.
Nayma menyoroti keunggulan riset mereka yang signifikan, yaitu blotong tebu memiliki kemampuan adsorpsi maksimum pada 12 jam perendaman zeolit gel dengan amonia dan mengalami desorbsi pada waktu 16 jam. Riset ini sangat bermanfaat jika diaplikasikan dalam masyarakat.
Dekan FSAD ITS, Prof. Hamzah Fansuri, S.Si., M.Si., PhD, mengapresiasi karya mereka dengan tulus. Sebagai juara pertama, Itsna dan Nayma berhak mendapatkan golden tiket yang memberikan mereka akses otomatis ke Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keberhasilan ini mengulang prestasi pada tahun sebelumnya, di mana siswa MAN 1 Kudus juga meraih Juara 1 dan golden tiket.
Bagikan: