Yogyakarta (Pendis)-- Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Yogyakarta memproduksi penyanitasi tangan (hand sanitizer) sendiri untuk memenuhi kebutuhan internal. Pembuatan hand sanitizer dilakukan di laboratorium Boga, Jumat (10/12/2021).
Di masa pandemi ini cairan hand sanitizer terus dibutuhkan untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di sekolah. Maka dari itu kebutuhan akan cairan berbahan dasar alkohol ini cukup tinggi.
Tim produksi adalah siswa terbaik kelas VII dan VIII, dibimbing oleh Kepala Unit Laboratorium sekaligus guru IPA, Eni Suharsih.
Cairan pembersih tangan ala siswa MTsN 1 Yogyakarta (Matsayo) ini menggunakan bahan alam tanaman sereh. Bahan organik ini lebih aman apabila berkontak dengan kulit, ramah lingkungan, mudah didapatkan, dan aromanya banyak disukai. Karena berbahan dasar sereh, yang nama ilmiahnya Cymbopogon Citratus, maka cairan ini dinamai Cycit.
Proses pembuatan hand sanitizer ini sebenarnya cukup sederhana. Bahan-bahannya adalah alkohol, air bersih, dan daun sereh. Untuk menghasilkan 700 ml cairan hand sanitizer dibutuhkan setidaknya 5 batang sereh, dicampur dengan alkohol dengan perbandingan 1:1.
Batang sereh banyak tersedia di kebun obat Matsayo dan juga melimpah di pasar-pasar tradisional Kota Yogyakarta. "Kebetulan Matsayo berdampingan dengan pasar induk buah dan sayur Kota Yogyakarta, sehingga jadi kemudahan tersendiri untuk mendapatkan bahan baku sereh," ujar Eni.
Hasil produksi hand sanitizer siswa Matsayo dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan Prokes sekolah. "Setidaknya untuk keperluan sendiri Matsayo sudah tidak perlu membeli produk dari pasaran," ungkap Kepala MTsN 1 Yogyakarta, Drs. Muhammad Iriyadi. Sebenarnya aktifitas ini bukan hanya bermotif penghematan, tetapi terdapat unsur edukasi dan mengembangkan potensi wirausaha.
Selain untuk kebutuhan internal, produk Cycit ini akan dikemas dalam botol kecil dan botol besar, serta dipasarkan melalui koperasi dan penjualan online. (Tim Publikasi Matsayo)
Tags:
#MTsN1YogyakartaBagikan: