Yogyakarta (Pendis)--
Tim riset MTsN 1 Yogyakarta berhasil merebut medali perunggu dari ajang International Young Inventors Award (IYIA) 2021 yang digelar di Denpasar, Bali, (26-29/11/2021). Dalam event ini Tim MTsN 1 Yogyakarta yang beranggotakan Keisha Batrisyia Rahman, Naila Ramadhani, Salma Karima Mumtaz, M. Daffa Ardani, dan Hanra Wajendra berhasil menyingkirkan ratusan peserta dari berbagai negara.
Dalam kompetisi ini Keisha dan kawan-kawan mempresentasikan riset berjudul “IOT Based-River Water Quality Monitoring Using PH Sensor And TDS Sensor”. Ini adalah sebuah teknik yang dapat mendeteksi kandungan atom hidrogen sebagai salah satu indikator air sehat yang layak dikonsumsi.
International Young Inventors Award adalah kompetisi inovasi internasional terbuka untuk siswa sekolah di bawah 18 tahun. Pesertanya mulai dari siswa SD hingga SLTA. Mereka diadu dalam sebuah kompetisi menciptakan sebuah penemuan, inovasi, dan kreatifitas.
Gelaran yang diprakarsai oleh Indonesia Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) ini mengambil tema "Rise innovation, safe generation". Tahun ini kompetisi digelar secara hybrid karena masih dalam masa pandemi. Panitia berharap, ajang ini dapat menjadi wadah yang mempertemukan ide-ide para inovator kepada masyarakat meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
Para peserta akah diuji dalam hal orisinalitas atau kebaruan suatu ide, nilai inovasi dan kreativitas, kinerja dan kepraktisan produk, serta cara penyajian.
Kepala MTsN 1 Yogyakarta, Muhammad Iriyadi, memberi apresiasi kepada tim riset yang sudah membawa pulang medali perunggu dari ajang ini. Iriyadi mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada tim dan para personil di belakang layar, baik guru pembimbing, pendamping, dan orang tua siswa atas dukungan dan kerja kerasnya. “Prestasi tim riset kali ini akan membawa MTsN 1 Yogyakarta sebagai madrasah kebanggaan kita,” tegas Iriyadi.
Koordinator sekaligus pendamping kelas riset, Ruslina Tri Astuti, mengaku bangga dengan apa yang dicapai oleh tim riset MTsN 1 Yogyakarta yang akrab disebut Matsayo ini. "Ini sebagai bukti siswa madrasah tidak tertinggal dalam riset dan penelitian," tandasnya.
Pekan sebelumnya Matsayo berhasil menorehkan prestasi meraih medali perak dan medali perunggu di ajang Internasional Global Competition for Life Science 2021. (Tim Publikasi Matsayo)
Bagikan: