Serpong (Pendis) --- Kementerian Agama secara berkala akan terus meningkatkan kompetensi pengawas madrasah, tidak hanya pada tahun ini saja, tapi juga di tahun-tahun yang akan datang. Demikian disampaikan Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki saat memberikan arahan pada kegiatan Kordinasi Nasional Penguatan dan Perluasan Akses Pokja Guru, Kepala Madrasah, dan Pengawas Madrasah, di Serpong (6/4).
Menurutnya, pengembangan kompetensi ini wajib dilakukan karena ilmu pengetahuan, tugas, dan dinamika di lapangan terus berkembang. "Pengembangan kompetensi harus terus dilakukan karena ini juga merupakan hak semua ASN untuk ditingkatkan kompetensinya, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil," tuturnya.
Namun begitu Mastuki meminta agar pengembangan kompetensi ini jangan dilakukan dengan manual, reguler, tatap muka saja. "Pengembangan kompetensi kepala madrasah, pengawas madrasah, dan guru madrasah harus memanfaatkan teknologi, karena jumlahnya yang sangat banyak, dan juga kemajuan teknologi," pintnya.
Mastuki menghitung, setidaknya ada 1.8 juta SDM di lingkungan Kementerian Agama yang harus dilatih. Untuk lingkungan madrasah, jumlahnya hampir satu juta orang. "Jumlah madrasah ada 86 ribu, gurunya ada 900 ribu, pengawasnya ada 3500-an, jika mereka dilatih tanpa memanfaatkan teknologi, sampai pensiun mereka tidak akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan," tandasnya.
"Sekarang kita sudah memiliki platfrom Pintar yang dijalankan dengan metode MOOC, Massive Open Online Course. Platform ini milik Kementerian Agama, bisa digunakan bersama-sama. Melalui platform ini, semua SDM yang sangat besar ini bisa dilayani, karena bisa menjangkau secara massif," tambahnya.
Mastuki meminta agar para kepala madrasah, pengawas madrasah, dan guru madrasah rajin mengikuti pelatihan dan tidak ragu ikut pelatihan melalui Platform MOOC Pintar. "Jumlah madrasah ini sangat banyak, jika kepalanya saja yang dilatih dengan tatap muka, berapa biaya yang harus dikeluarkan? ada 86 ribu kepala madrasah, dan ini tidak akan bisa dijangkau semua jika dilakukan dengan tatap muka, karena dibutuhkan 2800 angkatan," tambahnya.
Kegiatan berlangsung 5 - 7 April, diikuti ketua komponen 3 PCU, Admin KKG provinsi dan ketua pokjawas provinsi, serta tim PMU REP MEQR. [MY)
Tags:
madrasahBagikan: