Jakarta (Pendis) – Ramadhan 1445 H/2024 M telah di depan mata, hiruk pikuk menyambut Ramadhan telah dirasakan tak terkecuali di MAN 4 Jakarta.
Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi tahun ketiga bagi MAN 4 Jakarta melaksanakan program Imam Taraweh. Terhitung sejak tahun 2021 hingga 2023 MAN 4 Jakarta telah mengirimkan 32 Imam Tarawih dan telah mengabdi di beberapa masjid di lingkungan Kebayoran Lama. Adapun pada tahun 2024 ini sejumlah 32 calon Imam Tarawih akan dikirimkan ke 14 masjid di DKI Jakarta, Bekasi dan Tangerang Selatan.
Bertempat di ruang multimedia, pelepasan calon imam tarawih Ramadhan 1445 H/2024 M dilepas oleh Kabag TU Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Dalam acara ini dilaksanakan juga demo kompetensi Metode Baca Kitab Amtsilati oleh santri asrama MAN 4 Jakarta yang menjadi program Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Senin (04/03/2024).
Imam Syafe’i, ketua Komite MAN 4 Jakarta menyatakan rasa bahagianya menjadi bagian dari keluarga besar MAN 4 Jakarta. “Saya sangat bahagia semua anak-anak kami di sini semuanya menjadi bintang. Ada yang berpijar sebagai bintang riset, bintang olimpiade, bintang olahraga, bintang seni dan hari ini bintang imam tarawih. Terima kasih bapak ibu guru yang telah membimbing putra-putri kami,” ungkapnya.
Dalam pelepasan Duta Imam Tarawih 1445 H/2024 M, Wido Prayoga, Kamad MAN 4 Jakarta menyampaikan laporannya jika program Imam Tarawih menjadi salah satu program unggulan MAN 4 Jakarta dalam menjalankan fungsinya sebagai Madrasah yang bertugas mencetak generasi yang faham sekaligus juga terampil akan kompetensi keagamaan.
“Program Imam Tarawih menjadi salah satu bentuk pendidikan karakter siswa MAN 4 Jakarta sebagai barometer pendidikan Madrasah di DKI Jakarta sehingga eksistensi dan keberadaan MAN 4 Jakarta semakin bermanfaat. Animo masyarakat terhadap Imam Tarawih ini dari tahun ke tahun semakin meningkat,” ucap Wido Prayoga.
Sementara itu Kabag TU Kemenag Provinsi DKI Jakarta yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta dalam arahannya menyatakan rasa bangga sekaligus keoptimisannya atas kegalauan semakin hilangnya distingsi yang menjadi pembeda antara Madrasah dan Sekolah.
“Jika selama ini warna yang menjadi kekhasan Madrasah telah diadopsi oleh Sekolah maka dengan program Imam Tarawih ini saya yakin Madrasah akan terus memiliki pembeda yang menjadi karakter positifnya,” ungkap Nur Pawaidudin, Kabag TU Kemenag Provinsi DKI Jakarta.
“Jurusan Keagamaan khas Madrasah harus kita kawal untuk tetap ada, menjadi pilihan siswa dan tentu saja menjadi warna bagi Madrasah. Dengan adanya program Imam Tarawih dan pelatihan Metode Baca Kitab Amtsilati, MAN 4 Jakarta telah berhasil menunjukkan eksistensi sekaligus berhasil menarik animo siswa pada jurusan ataupun mata pelajaran keagamaan,” tambahnya. (H5h)
Bagikan: