Semarang (Pendis)--Tim SHIP 1 mengangkat karya berjudul “Spirit Gusjigang Sunan Kudus sebagai Inspirasi Pembelajaran Nilai Kewirausahaan bagi Generasi Z di Era Society 5.0 (Studi Deskriptif pada CV Mubarokfood Cipta Delicia Kudus)”. Melalui kegiatan observasi ke Museum Jenang dan studi kepustakaan, Zahra, Maylina, dan Zahwa berusaha menganalisis bagaimana peran CV Mubarokfood dalam menyebarkan nilai-nilai filosofis Gusjigang kepada kaula muda di Kudus.
Dalam karyanya, mereka mempresentasikan bahwa karakter usaha yang dibangun oleh bisnis jenang keluarga ini, memang selalu menjunjung tinggi etos Gusjigang. Tidak hanya itu, perusahaan jenang yang berskala internasional ini telah memainkan peran kultural dengan mendirikan museum edukasi bertajuk “Gusjigang X Building”, atau yang lebih populer dengan julukan Museum Jenang. Museum ini merupakan wahana paling efektif untuk mentransmisikan karakter luhur Sunan Kudus kepada Generasi Z melalui ruang budaya, agar mereka mampu menyerap nilai-nilai akhlakul karimah, gemar mengaji, dan pandai berwirausaha dalam kehidupan sehari-hari.
Tak mau kalah, Tim SHIP 2 juga mengangkat sub-tema yang sama, yakni ekonomi, dengan judul “Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Umat untuk Menagatasi Kemiskinan dalam Paradigma Fiqh Sosial ‘ala K.H.A. Sahal Mahfudh”.
Dalam tulisannya, Adiba, Vava, dan Wulan mengarusutamakan lahirnya paradigma Fiqh Sosial yang digagas oleh Kiai Sahal Mahfudh Kajen, merupakan bukti nyata perjuangan seorang kiai pesantren dalam ranah pemberdayaan ekonomi umat. Dengan menggunakan studi literatur (library research) tim SHIP 2, memberi contoh beberapa trobosan kiai sahal untuk mengentaskan kemiskinan di akar rumput, antara lain; 1) mendirikan BPPM (Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat) di PP. Maslakul Huda Kajen, 2) Mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arta Huda Abadi, dan 3) Gagasan Program Zakat Produktif sebagai Pengentas Kemiskinan.
Berkat kegigihan dan kekuatan literasi, dua tim MAN 1 Kudus mendapat apresiasi lebih dari dewan juri pada saat prestasi. “Meskipun kalian masih duduk di kelas X dan XI Aliyah, tapi kualitas tulisan dan analisis data kalian tidak kalah dengan kakak-kakak mahasiswa”. Begitu puji salah seorang dosen FEBI IAIN Kudus diakhiri dengan acungan jempol. Bersaing dengan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia tak lantas membuat tim MAN 1 Kudus gentar, justru itu semakin memicu mereka untuk tampil brilian. “Semoga hasil yang baik ini dapat memotivasi anak-anak SHIP yang lain untuk giat mengikuti event-event kepenulisan lain dan bisa meraih juara”, begitu harapan Vita Sri Pujiati, S.Pd., pembimbing tim riset SHIP MAN 1 Kudus.
Kepala MAN 1 Kudus beryukur atas prestasi yang sudah di raih. Semoga bisa menjadi contoh bagi siswa-siswa lainnya untuk terus bisa mengembangkan bakat-bakatnya. Prestasi ini juga tak lepas dari program riset di MAN 1 Kudus.
Bagikan: