Memaknai Idealitas Keteladanan Guru

Illustrasi Foto (Direktorat PAI Kemenag)

Oleh : Subkhan, S.Pd.I

(Guru PAI SD Negeri Kaliboto, Purworejo)

Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peran yang sangat penting. Meskipun sudah memasuki zaman modern, di mana segala informasi bisa diakses dengan mudah melalui internet tetapi, peran dan tugas guru tidak bisa digantikan. Tugas guru tidak hanya mengajar saja, melainkan juga sebagai pembimbing, teladan, dan motivator bagi siswanya.

Sebagai pembimbing, guru harus memahami karakter peserta didik yang dibimbingnya, sehingga guru mengetahui potensi murid dan metode yang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain sebagai pembimbing, guru juga berfungsi sebagai teladan bagi murid-muridnya. Idealitas seperti itu sebagaimana ungkapan Ki Hajar Dewantara, yang dijelaskan oleh Djaja (2019) "ing ngarsa sung tuladha"(di depan, seorang guru harus bisa menjadi contoh dalam berbuat baik), "ing madya mangun karsa"(di tengah murid-murid, seorang guru harus menciptakan prakarsa dan ide), "tut wuri handayani" (di belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).

Dalam ujaran tersebut, Ki Hajar Dewantara menekankan beberapa peran guru dalam pendidikan. Pertama, guru sebagai teladan bagi murid-muridnya. Status keteladanan tersebut sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW : "Sungguh dalam diri rasul terdapat teladan yang baik bagimu…"(QS. Al Ahzab : 21). Nabi Muhammad SAW, selain sebagai Rasul, pada dasarnya juga adalah seorang pendidik. Rasulullah mendidik sahabat dan umatnya untuk menjadi insan yang memiliki akhlak mulia.

Kedua, guru sebagai inisiator. Dalam konsep ini, dipahami bahwa seorang guru harus bisa membangkitkan inisiatif, ide, dan siswa untuk penyelesaian masalah dalam pembelajaran.

Ketiga, guru sebagai pembimbing. Dalam membimbing siswa, peran guru sangat dibutuhkan untuk memberikan arahan dan motivasi siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. Sebagai seorang motivator, guru harus mampu memberikan dorongan kepada murid untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan.

Untuk mendukung suasana pembelajaran yang kondusif, seorang guru harus bisa menjadi role model. Mengenai role model guru dalam pembelajaran, Siswanto (2020) menguraikan sebagai berikut :

a)    Guru harus berpakaian menarik dari ujung rambut sampai ujung kaki;

b)    Selalu memperhatikan anak didik/siswa, karena anak didik adalah segala-galanya;

c)    Anak didik adalah majikan/raja atau penonton yang haus akan materi pelajaran;

d)    Guru harus tampil sekuat tenaga dengan segala potensi yang ada;

e)    Guru harus pandai membawakan materi sehingga tempat dan waktu bukan ukuran semata;

f)    Sertakan gerakan mimik dan pantomimik sehingga guru bisa masuk ke dunia anak didik, baru kita bawa kemanapun kita suka;

g)    Mengajak anak didik untuk ikut berperan serta;

h)    Guru harus bisa menguasai kelas sepenuhnya;

i)    Guru harus bisa membuat suasana santai tetapi tetap serius, disiplin tetapi tidak kaku, bebas/terbuka tapi tetap terkendali, kekeluargaan tapi tetap hormat, sederhana tetapi tetap simpatik dan artistik, serta demokratis dengan penuh kejujuran yang berkeadilan.

Keteladanan Guru

Keteladanan guru merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh guru. Dengan adanya keteladanan, berarti seorang guru telah mewariskan sikap yang baik kepada generasi penerus bangsa.

Menurut Lukitoyo (2021) keteladanan adalah tindakan penanaman akhlak dengan menghargai ucapan, sikap, dan perilaku yang dapat ditiru orang lain dengan berpedoman pada tiga unsur, yaitu siap untuk dinilai dan dievaluasi, mempunyai kompetensi, dan integritas moral.

Adapun makna keteladanan guru adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang baik, yang patut ditiru oleh peserta didik, yang dilakukan oleh guru di dalam tugasnya sebagai pendidik baik berupa tutur kata maupun perbuatannya. Eloknya, hal demikian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Mengenai macam-macam keteladanan guru, masih dalam pandangan Lukitoyo (2021), dapat berupa beberapa macam keteladanan.

Pertama, keteladanan berbuat jujur dan tidak suka berbohong. Kejujuran yang selalu dipegang teguh oleh seorang guru akan memberikan kedudukan mulia di tengah masyarakat. Sebaliknya, jika seorang guru sering tidak jujur, maka ia akan menjadi sumber utama kehancuran dalam dunia pendidikan.

Kedua, keteladanan disiplin dalam menjalankan tugas. keteladanan disiplin dalam menjalankan tugas tidak hanya dilakukan dalam proses pembelajaran saja, tetapi juga juga dalam merancang proses pembelajaran yang memuat pendidikan karakter dalam upaya menghasilkan murid yang berakhlak mulia. Misalnya, seorang guru datang ke sekolah lebih awal sebelum jam masuk kelas, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, dan menjalankan ibadah tepat waktu.

Ketiga, keteladanan akhlak mulia. Beberapa keteladanan akhlak mulia yang dapat ditunjukkan oleh guru kepada muridnya antara lain  melaksanakan ibadah tepat waktu, berdoa sebelum memulai dan akan mengakhiri kegiatan, melaksanakan pembiasaan membaca asmaul husna, hafalan surat-surat pendek, sholat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, dan lain sebagainya.

Keempat, keteladanan menunjukkan kecerdasannya. Seorang guru harus memperkaya diri dengan memperbanyak wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga merka dapat mengatasi berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh murid. Seorang guru yang mempunyai kecerdasan akan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, mengedepankan sopan dan santun, lemah lembut dalam berkata, rendah hati, dan menguasai materi yang diajarkan.

Kelima, keteladanan bersikap mandiri dan pekerja keras. Mandiri dan kerja keras merupakan dua sikap yang saling berkaitan. Sikap mandiri akan membuat seseorang tidak akan bergantung kepada orang lain, sedangkan karakter pekerja keras akan menjadikan pribadi yang tidak akan putus asa saat mengalami kegagalan.

Dari pembahasan di atas dapat  disimpulkan bahwa keteladanan dari seorang guru sangatlah penting karena keteladanan merupakan sarana efektif dalam membentuk karakter murid. Dengan keteladanan, maka karakter kejujuran, kedisiplinan, kecerdasan, akhlak mulia, mandiri dan kerja keras yang terdapat dalam diri seorang guru akan memberikan pengaruh besar bagi siswanya.

Tim Media PAI



Terkait